Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 19 Maret 2021 | 08:10 WIB
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas]

SuaraBali.id - Politikus Gerindra Arief Poyuono dukung Jokowi presiden 3 periode. dia ngotot akan mendorong Jokowi jadi presiden lagi meski sudah 2 periode.

Arief Poyuono pun meyakini bahwa Jokowi nantinya akan berubah pikiran terhadap keputusannya itu apabila masyarakat juga ikut mendorong Mantan Gubernur DKI tersebut maju di Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Arief Poyuono saat hadir di tayangan program Mata Najwa, seperti dilihat pada Kamis 18 Maret 2021.

Menurutnya, saat ini ia tak melihat ada tokoh lain yang melebihi kehebatan Jokowi dalam menjaga stabilitas negara.

Baca Juga: Warga Jalan Inspeksi Berkerumun Rebutan Sembako Jokowi Sampai Jatuh

Arief pun menegaskan, penilaiannya itu bukanlah untuk mencari muka di mata Presiden Jokowi.

Jokowi resmikan Bandara Toraja. (Foto: Bidik layar video)

"Saya bukan cari muka, menampar mau jorokin Jokowi," ujar Arief Poyuono.

Maka dari itu, kata Arief, dirinya akan tetap mendorong Jokowi maju kembali di Pilpres 2024 untuk masa jabatan tiga periode.

"Saya minta kelegowoan Jokowi kalau nanti ini bisa diamandemen, kan amandemen UUD bukan harga mati, saya akan minta pak Jokowi maju lagi," ungkapnya.

Ia pun meminta pihak yang khawatir dengan Jokowi agar melihat situasi lebih jernih.

Baca Juga: Waduh! Warga Maros Berdesakan Berebut Sembako Jokowi Sampai Jatuh ke Aspal

Pasalnya, menurut Arief, meskipun jabatan tiga periode dibuka tidak serta Jokowi yang akan terpilih lagi menjadi presiden. Sebab menurutnya, Jokowi harus berkompetisi lagi melalui pemilihan presiden dan pasti akan ada lawannya.

Terkait Jokowi yang sudah tak berniat menjadi presiden lagi di 2024 mendatang, Arief pun menilai hal itu wajar lantaran konstitusi UUD belum berubah.

"Kenapa (Jokowi) nggak mau? Karena konstitusinya belum diubah. Presiden harus menjalankan konstitusi yang berlaku hari ini. Kalau konstitusi diubah dan terus saya bersama rakyat meminta dia kembali untuk maju, saya rasa dia akan berubah pikiran," tuturnya.

Mengutip Hops.id, Arief Poyuono dalam tayangan program Mata Najwa tersebut juga mengakui sudah sejak 2019 menggaungkan wacana jabatan presiden tiga periode.

Adapun alasannya terkait hal itu yakni pertama, masa jabatan presiden yang hanya dua periode menyontek praktik dari Amerika Serikat. Padahal menurut Arief, AS dan Indonesia punya kultur politik yang berbeda.

"Di Negeri Paman Sam, jumlah partai politik cuma dua saja, sedangkan di Indonesia partai politiknya berkarung-karung. Belum lagi terjadi konflik partai politik yang bisa membuat stabilitas politik jadi kacau," jelasnya.

Kedua, lanjut Arief, dengan lansekap politik seperti itu sulit untuk terjadi stabilitas kepemimpinan di Indonesia.

Menurut Arief, hal itu terbukti selama masa Reformasi dengan pembatasan jabatan dua periode stabilitas pemerintahan menjadi salah satu tantangan tiap pemimpin Indonesia.

"Reformasi itu terjadi deindustrialiasi bukan industrialiasi. Investasi jangka panjang sangat sedikit karena tahu ada potensi tidak stabilitas, yang ada investasi jangka pendek saja," kata Arief.

Arief Poyuono juga meyakini bahwa 85 persen masyarakat Indonesia setuju apabila Jokowi menjabat tiga periode.

"Artinya itu bukan selamanya (menjabat). Saya yakin bahwa tidak boleh dikatakan tidak, Jokowi itu berhasil tangani Covid-19. Covid ini ubah tatanan sosial politik tiap negara, covid bisa samakan dengan dulu konflik AS era Presiden Amerika serikat FD Roosevelt saat depresi dunia," ujarnya.

Load More