SuaraBali.id - Maraknya aksi pengrusakan dan pencongkelan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Uluwatu, Badung dan wilayah Denpasar Timur mengdapatkan perhatian khusus jajaran Polda Bali dan Polresta Denpasar.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan guna menangkap pelakunya.
Menurut Direktur Reskrimum Polda Bali, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, pihaknya sudah mulai bekerja untuk menyelidiki kasus pengrusakan dan pencongkelan mesin ATM di dua lokasi itu.
Pihak Ditreskrimum Polda Bali ikut melakukan backup penyelesaian kasus ini.
"Anggota di satuan wilayah sudah bekerja, dan kami Polda Bali akan memback up," jelas Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro.
Ia menguraikan bahwa Polisi bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya memberikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Kepolisian Polda Bali sudah berkomitmen akan menjadikan wilayah Bali bebas dari aksi segala bentuk kejahatan.
"Kami tidak akan memberi uang gerak bagi pelaku kejahatan di Bali. Jangan jadikan tempat yang aman bagi pelaku kejahatan," tegasnya.
Sementara itu, aksi pengrusakan mesin ATM sudah diselidiki jajaran Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar dan Polsek jajaran.
Menurut Kasatreskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya dari hasil olah TKP di dua ATM ini ada kesamaan cara yang dilakukan pelaku.
Baca Juga: Turis Bali Bisa ke Toraja Langsung, Turun di Bandara Toraja
Yaitu pencongkelan bagian bawah layar menu utama mesin ATM dengan menggunakan besi.
"Meski cara yang dilakukan sama, belum tentu orang yang sama. Masih kami selidiki," ungkapnya, Kamis (18/3/2021).
Mantan Kapolsek Kuta Utara ini mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi dan analisa rekaman kamera CCTV. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak bank selaku korban.
"Dari dua lokasi pelaku belum berhasil mengambil uang di dalam brankas utama mesin ATM. Kejadian di Jimbaran hanya kehilangan uang Rp2,5 juta. Uang itu adalah uang reject. Kerugiannya hanya kerusakan mesin saja," paparnya.
Adapun kasus pengrusakan dan pencongkelan mesin ATM terjadi di dua lokasi. Pertama, mesin ATM Bank Mandiri di Jalan Uluwatu II Jimbaran, Kuta Selatan, pada Senin (15/3/2021). Pelaku terekam kamera CCTV seorang berkebangsaan asing dan memiliki cambang atau berewokan.
Diduga pelaku berhasil membawa kabur uang Rp85 juta dengan cara membobol mesin menggunakan linggis.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun