SuaraBali.id - Politisi senior Partai Demokrat Marzuki Alie menyebut sosok Moeldoko bisa jadi figur pengganti SBY. Sebaliknya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY belum siap memimpin partai.
Hal itu dia jawan menjawab pertanyaan terkait alasan Moeldoko yang notabenenya adalah pihak luar diangkat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Sebelum mengemukakan alasan detailnya, Marzuki terlebih dahulu menegaskan bahwa tidak ada intervensi negara dalam kisruh pengangkatan Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Kalau pemerintah ikut campur, kata Marzuki, tidak mungkin kepolisian berani menolak laporan yang disampaikan oleh para pejuang-pejuang partai Demokrat (kubu KLB Deli Serdang).
Hal tersebut ia sampaikan melalui video di kanal YouTube ‘Bang MA Official’dengan judul ‘Episode Khusus: Melepas Demokrat dari Penguasaan Klan Cikeas,’ yang tayang pada Minggu (14/3/2021).
“Artinya apa? Kekuasaan tidak ada sama sekali ikut berperan dalam konstestasi ini, di dalam Kongres Luar Biasa (KLB) ini,” kata Marzuki Alie.
Marzuki Alie menekankan bahwa Moeldoko dalam pusaran kisruh Demokrat adalah sebagai seorang pribadi. Moeldoko, katanya, dipilih karena dinilai mampu menjadi figur pengganti sosok SBY yang sebelumnya telah mengangkat Partai Demokrat.
“Lalu, kita tahu, banyak sekali hujatan. Kami tidak bisa melawan media. Kami bukan pemain media. Kami tidak punya dan besar untuk bermain di media. Saya tahu itu. Saya tahu kekuatan di sana, bagaimana Pak SBY sejak lama ahli memainkan media. Tapi saya tidak punya kemampuan,” ungkap Mazuki.
“Kami punya hati nurani. Itulah kenapa kami bisa bersinergi kepada Pak Moeldoko, kami lihat ia bisa menjadi figur pengganti SBY,” tambahnya.
Baca Juga: Denny Siregar Sebut HTI dan FPI Subur di Indonesia Karena Kesalahan SBY
Adapun terkait alasan mengapa bukan AHY, Marzuki mengatakan bahwa sosoknya belum siap memimpin dan perlu waktu untuk mematangkan diri terlebih dahulu.
“Kenapa bukan AHY? AHY pasti akan datang pada waktunya. Bukan sekarang. Mungkin 5 atau 10 tahun yang akan datang,” ujarnya.
Menurut Marzuki, AHY dapat mencari pengalaman dulu misalnya menjadi menteri sebelum nantinya dicalonkan sebagai Presiden.
Namun selama itu, biarkan ada figur lain dulu yang memimpin Demokrat.
Belum matangnya AHY ini menjadi alasan lain mengapa Moeldoko dipilih sebagai Ketum. Karena, menurut Marzuki, belum ada kader internal yang mampu, termasuk AHY.
“Inilah mengapa pilihan kita jatuh kepada Pak Moeldoko. Karena kita belum punya kader internal. Kalau kita punya kader internal seperti Mas AHY sudah siap nanti 5-10 tahun yang akan datang, tidak mungkin kita berikan kepemimpinan nasional ini kader dari luar. Kita akan usung kader dari dalam,” katanya.
Berita Terkait
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Annisa Pohan Diduga Hamil, Usia Anak Pertama Jadi Sorotan
-
Purbaya Blak-blakan Kondisi RI Era Jokowi: Ekonomi Susah, Swasta Enggak Dikasih Ruang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
Lawan Waktu Selamatkan Korban Banjir Sumatra, AHY Kerahkan Armada Helikopter hingga Modifikasi Cuaca
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali