SuaraBali.id - Menjelang Hari Raya Usaba Dodol, warga di Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem terlihat mulai sibuk mempersiapkan segala perlengkapan upakara.
Dikutip dari BeritaBali.com, jejaring SuaraBali.id, pada Senin kemarin (8/3/2021) warga menyebutnya sebagai hari "Penyajaan". Yaitu saat membuat Jaje Uli yang nantinya akan menjadi bagian perlengkapan banten sokan untuk dihaturkan pada saat Usabe Dodol di depan depan (13/3/2021).
Jajan Uli dibuat dari bahan dasar ketan, tepung beras dan kelapa parut. Hanya dalam kebutuhan Usabe Dodol dibuat dalam jumlah cukup banyak.
Mengapa dalam jumlah banyak? Karena untuk membuat satu buah "buntilan" (bungkusan jaje uli) adonan jajan uli yang dipergunakan mencapai dua catu atau sekitar 3 kg adonan.
Takaran jajan sendiri tergantung kepada warga yang membuatnya. Bisa menggunakan lebih banyak adonan untuk membuat buntilan lebih besar, namun tak menutup kemungkinan ada juga yang lebih kecil.
Untuk jumlah jajan uli yang dibuat tergantung dari jumlah sokan yang dibuat. Untuk satu sokan dibutuhkan tiga buah buntilan jajan uli dengan ukuran yang sama.
Biasanya warga membuat dua buah sokan, satu untuk dihaturkan di Pura Paibon dan satu lagi akan dihaturkan di Pura Dalem Desa Adat Setempat.
"Karena sudah menjadi kebiasaan, kami tetap membuat seperti tahun sebelumnya, saya bikin dua buah sokan, untuk jajan uli saya buat dengan adonan ketan 11 kg, tepung beras 5 kg, dan kelapa 11 butir," tutur Nyoman Selamet salah seorang warga yang membuat jajan uli.
Disamping ukurannya, yang menjadi pembeda dari buntilan jajan uli untuk upacara biasanya terletak pada perbedaan pada ikatannya. Biasanya bungkusan jajan uli hanya diikat tiga tali yaitu di bagian tengah dan satu di masing - masing tepi. Namun khusus untuk jajan Usaba Dodol, bungkusan jajan uli diikat dengan 6 lingkar ikatan, di mana dua ikatan terpisah di bagian tengah dan dua ikatan terpisah pada bagian masing-masing pinggir bungkusan jajan.
Baca Juga: Masih Pandemi, Sekda Gianyar Imbau Upacara Melasti Tak Perlu ke Laut
Berita Terkait
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Misa Pontifikal Natal di Katedral Jakarta, Keluarga Jadi Pesan Utama
-
Cerita Ezequiel Vidal Rayakan Natal Bersama Keluarga di Yogyakarta, Rindu Masakan Ini
-
Cahaya Lilin di Antara Nisan, Malam Natal Keturunan Portugis Kampung Tugu
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Lewat BRImo, BRI Permudah Akses Reksa Dana Mulai Rp10 Ribu
-
Miliaran Rupiah Hilang! Ini Strategi Gubernur NTB Lawan Pemborosan Kendaraan Dinas
-
Resmi Dilarang! Kapolri Turun Tangan, Kembang Api Akhir Tahun di Bali Batal Total
-
5 Air Terjun Paling Eksotis di Bali Wajib Dikunjungi Wisatawan
-
4 Trik Jitu Hindari Jebakan Macet dan Tetap Santai Liburan di Bali