SuaraBali.id - Gatot Nurmantyo bongkar sosok Moeldoko hingga berani kudeta Partai Demokrat. Gatot Nurmantyo merupakan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Hal itu disampaikan Gatot Nurmantyo saat diwawancara di program tayangan tvOne, seperti dilihat, Senin (8/3/2021).
Gatot pun mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalamannya selama mengenal Moeldoko, seniornya di TNI itu memiliki obsesi sendiri. Gatot pun menyayangkan sikap Moeldoko yang mengkudeta kepemimpinan Partai Demokrat di saat masyarakat saat ini tengah menghadapi pandemi.
"Beliau punya obsesi sendiri. Saya lihat berdasarkan pengalaman saya sendiri," tuturnya.
"Tapi sangat disayangkan ini terjadi dalam kondisi saat ini," ungkapnya.
Mengutip Hops.id, Gatot Nurmantyo dalam tayangan tersebut juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat dilobi untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Adapun pihak yang melobinya tersebut, kata Gatot, merupakan orang penting yakni Pendiri Partai Demokrat, dekat dengan SBY dan belakangan ini sudah tidak lagi menjadi kader Demokrat.
"Jadi orang ini kan datang sebagai teman. Orang ini ikut bersama-sama mendirikan Partai Demokrat. Punya hubungan sangat kuat dengan SBY. Begitu pak SBY selesai (jabatan Presiden), orang ini pamit ke SBY nggak lagi di Demokrat supaya akan menjadi orang yang bebas," kata Gatot Nurmantyo.
Namun, dirinya mengaku tidak menerima tawaran itu lantaran menilai hal tersebut sudah dirancang begitu matang dan detail oleh oknum yang melobinya. Terkait oknum yang dimaksud, Gatot Nurmantyo enggan membeberkan identitasnya karena oknum tersebut merupakan temannya.
Oknum itu, kata Gatot, memintanya untuk menggantikan AHY demi menyelamatkan Partai Demokrat. Menurut sang oknum, Partai Demokrat akan menjadi lebih baik jika dipimpin Gatot Nurmantyo.
Baca Juga: Gusur Rezim AHY, Demokrat Kubu Moeldoko Bawa AD/ART ke Kemenkumham Besok
"Jadi dia ingin selamatkan partai yang ia lahirkan, mungkin ada pertimbangan sendiri. orang ini sudah perhitungkan, apa pun akan terjadi. Saya yakin orang ini sudah tahu detailnya. Dia hanya ingin saya jaga jangan sampai Demokrat jatuh," ujarnya.
Berita Terkait
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Eks Panglima TNI Sebut Prabowo Bisa Kena Imbas Pelanggaran HAM Berat jika Tak Copot Kapolri
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
Gatot Kritik Penyebaran Video Penangkapan Anggota BAIS: Ada Pembentukan Opini Mendiskreditkan TNI
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran