SuaraBali.id - Mulai pekan ini saban Selasa warga Bali diminta pakai kain endek, kain tradisional khas Bali. Harga kain endek paling murah dibandrol seharga Rp300 ribu.
Itu adalah harga jual satu lembar kain endek yang tergantung dari motif dan bahan yang dipergunakan. Biasanya kain endek dengan motif dan kualitas bahan standar paling murah dijual dengan harga Rp300 ribu.
Surat Edaran Gubernur Bali, I Wayan Koster tentang imbauan untuk menggunakan pakaian atau busana kain Endek tradisional sepertinya menjadi angin segar bagi para penenun di Karangasem.
Pasalnya, dengan diberlakukannya imbauan tersebut, maka secara otomatis para penenun kemungkinan bakal mendapatkan order sehingga bisa bekerja kembali di tengah lesunya perekonomian dampak Pandemi Corona.
Baca Juga: Kasus Dugaan Oknum Sulinggih Cabul Dilimpahkan ke Kejati Bali
Seperti yang dikatakan oleh Ketut Patra salah seorang pengusaha kain endek asal Sidemen, Karangasem.
Ia berharap dengan adanya imbauan tersebut, para pengerajin tenun endek bisa kembali beraktivitas dan mendapat pencaharian di tengah lesunya perekonomian dampak Pandemi Corona.
"Saya sangat mengapresiasi langkah pak Gubernur Bali, semoga dengan adanya surat edaran ini selain untuk melestarikan Endek juga menghidupkan perekonomian para pengrajin," kata Patra pada Selasa (23/02/2021).
Ia juga mengungkapkan, bahwa kendala yang dialami selama ini yaitu pada bagian pemasaran sehingga kerajinan kain endek yang dihasilkan oleh para pengerajin tidak bisa langsung terjual.
Disamping itu, belakangan ini selain kendala pemasaran, pandemi corona ini juga sangat berdampak, lesunya perekonomian membuat pesanan kain endek menjadi turun drastis bahkan nyaris tidak ada sama sekali sehingga beberapa penenun tradisional memilih untuk mencari penghasilan yang lain.
Baca Juga: Resmi! Warga Bali Pakai Kain Endek Setiap Selasa Mulai Hari Ini
Namun demikian, sejauh ini Patra mengaku belum merasakan dampak langsung terhadap jumlah pesanan kain endek pasca mulai diberlakukannya SE Gubernur Bali terkait penggunaan kain endek tradisional tersebut.
"Sejauh ini belum ada peningkatan penjualan kain endek, masih sama seperti sebelumnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Nikmati Perjalanan Seru di Bali dengan Quad Bike
-
Berniat Rayakan Galungan di Bali: 3 Aktivitas Ini Bikin Kamu Makin Dekat dengan Budaya Lokal
-
Liga 1: Dewa United Bertekad Gagalkan Misi Bangkit Bali United, Mampukah?
-
Cerita Senior Calvin Verdonk Soal Sepak Bola Indonesia: Sungguh Gila!
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya