Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 22 Februari 2021 | 17:45 WIB
Seorang ibu tunggal di Blitar mendadak jadi sorotan publik. Ibu tunggal beranak 1 ini menjual kafe dengan bonus dirinya sebagai istri. (Timesofindonesia)

SuaraBali.id - Seorang ibu tunggal di Blitar mendadak jadi sorotan publik. Ibu tunggal beranak 1 ini menjual kafe dengan bonus dirinya sebagai istri.

Ibu tunggal itu bernama Susan. Keputusan Susan menjual kafe dengan bonus istri itu berawal dari perbincangannya dengan sang putri.

Putrinya itu saat ini menjadi perawat di Hong Kong dan memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupinya.

“Biasa obrolan ibu dan anak. Saya curhat dan anak saya ngomong kalau mungkin akan lebih asik kalau dapat ayah baru dan menjual aset kafe sekaligus. Kata anak saya, apalagi yang mami cari? Maka saya semakin mantap untuk menjualnya, tapi dengan cara berbeda,” katanya dilansir Solopos.com.

Baca Juga: Inspiratif! Rumah Makan Gratis Blitar, Makan di Tempat Dilarang Bawa Pulang

Susan sudah beberapa kali mencari suami. Namun, tak pernah cocok. Susan sudah capek hidup sendiri selama empat tahun setelah bercerai dengan suaminya.

Dia tak lagi ingin mengelola kafe sendirian.

“Saya sudah bosan menjomblo 4 tahun. Ini juga didorong anak saya yang sudah bekerja di Hong Kong,” lanjutnya.

Susan pada akhirnya nekat untuk menjual kafenya di Jalan Merapi 32 Desa Darungan Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Susan mematok harga senilai Rp2,9 miliar dengan bonus dirinya sebagai istri.

Baca Juga: Pembacok Tiga Gadis Blitar Hobinya Nonton Film Kekerasan Dan Siksa Binatang

“Beli kafe ini bonusnya saya sebagai istri. Ini saya tidak main-main, kalau ditanya orang apakah serius, pasti saya jawab malah duarius. Dengan catatan asal antara saya dan pembeli merasa cocok,” jelas Susan.

Kafe Susan memang tergolong prospektif. Bagaimana tidak, omzet per harinya saja mencapai Rp 5 juta hingga Rp6 juta sebelum pandemi.

Saat ada pandemi dan kebijakan PPKM, omzetnya menurun menjadi sekitar Rp 3 juta per hari.

“Sudah beberapa kali sebenarnya ada yang menawar harga, terakhir ditawar Rp 2,5 miliar. Sampai saat ini proses negosiasi masih berjalan. Dan saya pun juga tidak memaksa untuk mengambil bonus istri bagi calon pembeli. Intinya kalau tidak, ya tidak apa-apa,” tutup Susan.

Load More