Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Sabtu, 13 Februari 2021 | 16:25 WIB
Ilustrasi fotografer. (Pexels/Just Name)

SuaraBali.id - Imbas pandemi corna banyak pelaku usaha yang mengalami kerugian signifikan. Mereka melakukan beragam cara demi bisa bertahan hidup.

Seperti para fotografer di tempat wisata Daya Tarik Wisata (DTW) Ulun Danu Beratan, Desa Candi Kuning, Kabupaten Tabanan.

Demi mendapat uang tambahan, para penyedia jasa foto kini memilih berkebun. Ini karena pengunjung DTW sepi.

Hal itu diungkap oleh Made, salah satu fotografer atau juru foto yang biasanya mangkal di DTW.

Baca Juga: 4 Foto dan Fakta Beiby Putri, Artis yang Dibekuk Polisi karena Narkoba

Kepada Beritabali.com (jaringan Suara.com), dia mengaku mengalami penurunan pendapatan sampai 75 persen gegara pandemi Covid-19.

"Sebelum Pandemi bisa memotret wisatawan dengan cetakan sebanyak 20 lembar foto perhari, sekarang bisa di bawah 5 lembar saja. Yang biasanya sekali jepret atau per lembarnya dibayar 20 ribuan oleh para pengunjung," ungkapnya.

Sepinya jumlah pengunjung tersebut, akhirnya membuatpara juru foto di DTW memutar otak.

Saat tidak mangkal di DTW, beberapa anggota akhirnya melakukan aktivitas berkebun agar mampu sedikit menutup pemasukan harian.

"Ada 19 orang anggota disini, dari jumlah tersebut 80 persen melakukan aktivitas berkebun. Ya, agar bisa menutup biaya makan sehari-hari saja. Karena, dalam kondisi saat ini kami saling berbagi waktu mangkal, 3 hari sekali dengan jumlah anggota perhari sebanyak 6 orang," sebutnya.

Baca Juga: Aksi Pengantin Pukul Fotografer di Pelaminan, Alasannya Bikin Geleng Kepala

Kendati berkebun di waktu senggang, Made mengakui masih juga belum bisa menutup kebutuhan hidup sepenuhnya.

Terlebih karena pasar yang biasa diserap di sektor pariwisata saat ini juga telah menurun sangat drastis.

"Meskipun demikian kondisinya para anggota tetap semangat untuk menawarkan jasa foto seperti biasa kepada para pengunjung," pungkasnya.

Load More