Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Februari 2021 | 06:57 WIB
Ilustrasi Mayat.[Solopos/Indah Septiyaning W]

SuaraBali.id - Seorang perempuan tewas di sebuah kontrakan di Bali, perempuan itu adalah Sri Widayu. Sri Widayu tewas dibunuh di depan anak bayi sang pembunuh.

Sri Widayu dibunuh dengan motif utang piutang. Sri Widayu dibunuh Basori Arifin, pedagang pisang.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan Sri Widayu tewas bersimbah darah karena utang bisnis pisang Rp 515 ribu. Sri Widayu dibunuh mengenaskan.

Antara Basori Arifin dan pelaku baru kenal hampir kurang lebih 2 bulan. Selama saling mengenal, mereka berbinis pisang mentah.

Baca Juga: Kepala Sri Widayu Pecah Digetok LPG saat Lagi Masak, Kompor Masih Menyala

Di mana korban sebagai pedagang keripik dan pelaku yang suplai pisang ke korban.

Namun selama berbinis itu korban berhutang ke pelaku sebesar Rp 515.000.

Utang yang dimiliki korban sudah berlangsung selama 2 bulan, namun belum bisa dibayarkan. Bahkan korban Sri Widayu berjanji akan mengembalikan jika uangnya sudah terkumpul.

"Dia (pelaku) mau menagih karena korban janji akan mengembalikan tapi saat ditagih korban marah. Istri pelaku hanya dijadikan saksi karena tidak melakukan apa-apa karena dia juga kena pukul oleh korban," terang Jansen Avitus Panjaitan saat jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (6/2/2021).

Dijelaskannya, pasca kejadian Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 20.30 WITA, pelaku Basori Arifin datang bersama istrinya menggendong bayinya mengendarai motor.

Baca Juga: Sri Widayu Dibantai Pakai LPG Kepala Pecah, Tewas Dekat Warung Jawa Barokah

Mereka datang ke rumah kontrakan korban di Jalan By Pass Ngurah Rai nomor 55X Sanur, hendak menagih janji korban.

Load More