Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 05 Februari 2021 | 15:01 WIB
Ilustrasi - Sejumlah alat berat dioperasikan untuk menggali material galian C di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat, Aceh, Sabtu (8/2). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas]

SuaraBali.id - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, I Nengah Sumardi menyesalkan kebocoran pendapatan sektor galian C Karangasem, Bali.

Dia menilai ini terjadi karena ada oknum pengusaha dan petugas portal yang main curang.

Tak tanggung-tanggung, menurut I Nengah Sumardi kebocoran pendapatan galian C mencapai 150 persen.

"Tentunya kebocoran ini pasti karena ada permainan antara pengusaha dan penjaga portal," ujarnya seperti dikutip dari Beritabali.com, Kamis (5/2/2021)

Baca Juga: Lokasi Test Rapid Antigen di Bali Berdasarkan Kabupaten dan Tarifnya

Untuk itu, Dewan Karangasem mendorong Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) agar membentuk pengawasan terhadap pegawai yang dipekerjakan di pos - pos portal galian C.

"Nah sekarang untuk mencegah adanya permain oknum ini kita harus membuat sebuah sistem entah sistem elektronik misalnya seperti portal elektronik," sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga berharap ada tindakan tegas apabila sampai ada petugas portal yang kedapatan dan terbukti melakukan kecurangan.

"Harus tindak tegas, kalo sudah diberikan surat peringatan juga tidak dihiraukan ya pecat saja, tidak memandang siapapun itu, entah orangnya si ini atau orangnya si itu," jelas Sumardi.

Lebih lanjut, Sumardi menyebut pihaknya sempat beberapa kali turun melakukan pengawasan hanya saja pada saat itu tingkat kebocoran pendapatan galian C Karangasem tidak sampai sejauh ini.

Baca Juga: 3 Pantai di Bali yang Jarang Diketahui Orang Tapi Eksotis

Load More