Scroll untuk membaca artikel
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni
Kamis, 24 Desember 2020 | 13:20 WIB
Ilustrasi Stres. (Shutterstock & Freepik)

SuaraBali.id - Momen liburan tahun ini tentu agak berbeda karena bersamaan dengan pandemi virus corona Covid-19. Karena, semua orang tidak bisa bebas berpergian dan melakukan berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko penyebaran virus corona Covid-19.

Oleh sebab itu, baru-baru ini seorang psikolog membagikan tips terbaiknya memerangi stres terkait liburan yang diperparah oleh pandemi virus corona.

Seorang ahli psikolog di Johns Hopkins, mengatakan cara terbaik mengatasi stres adalah mengakui ada emosi yang tidak menyenangkan dan campur aduk pada tahun 2020 ini.

"Akui dan hargai saja emosi itu. Karena, kita bisa menahan emosi menyenangkan dan tidak menyenangkan secara bersamaan sehingga dengan melakukan itu kita bisa membebaskan energi dan membangun ketahanan," kata Neda Gould, psikolog klinis dan asisten profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins dikutip dari Fox News.

Baca Juga: Pfizer dan Moderna Uji Vaksin pada Mutasi Virus Covid-19 di Inggris

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Psikolog lainnya juga mencatat bahwa akan ada banyak wajah yang hilang atau orang meninggal pada tahun 2020 ini. Karena itu, pertemuan virtual sekarang ini yang lebih aman selama pandemi virus corona.

"Penting untuk menyadari apa yang Anda alami mungkin merupakan gejala kesedihan. Bagikan perasaan Anda karena banyak orang tahun ini yang mengalami kehilangan dalam berbagai cara," kata Susan Bowling, psikolog di Klinik Cleveland.

Susan Bowling, juga menyarankan keluarga mendiskusikan ekspektasi untuk liburan tahun ini di tengah keadaan keuangan yang sulit bagi banyak orang.

Menurutnya, ada banyak cara untuk mengisi waktu liburan sekaligus melepas stres. Selain tidur nyenya, olahraga dan memenuhi nutrisi, semua psikolog menyarankan semua orang untuk menjauhkan diri dari gadget.

"Paparan medis yang terlalu sering bisa menambah beban stres seseorang. Melihat media sosial 30 menit sekali salam 2 kali sehari itu sudah cukup untuk tetap mendapatkan informasi," kata Craig Sawchuk, psikolog di Mayo Clinic.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris: Mutasi Virus Corona Bisa Picu Risiko Serius pada Anak-Anak

Selain itu, para ahli menyarankan untuk menemukan cara dengan membawa humor dan kebahagian kembali ke dalam hidup kita melalui musik, film, kerajinan, membuat kue atau melakukan perbuatan baik untuk orang lain.

"Carilah hal-hal yang akan membangkitkan emosi positif," kata Sawchuk.

Para ahli mengatakan bahwa fokus sekarang ini bisa mengatur ulang pikiran dan mengganggu siklus pikiran negatif.

Load More