
SuaraBali.id - Aturan masuk Bali wajib tes swab bagaikan petir di siang bolong di bagi para pelaku pariwisata di Pulau Dewata dan para wisatawan yang telah menata agenda liburan.
Pelaku pariwisata mengalami kerugian besar akibat wisatawan yang mulai membatalkan kunjungan ke Bali setelah dikeluarkannya SE tersebut pada 15 Desember 2020 lalu.
Sebelumnya, pemulihan ekonomi Bali di sektor pariwisata pascapandemi Covid-19 terus digencarkan lewat beberapa kegiatan pemerintah menarik wisatawan. Baru mengalami peningkatan signifikan awal Desember, kini pelaku usaha harus menerima bencana lagi.
Ketua DPD Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Bali, I Putu Winastramenuturkan anggota Asita yang terdiri dari pelaku usaha pariwisata di Bali mendapat dampak cukup besar setelah dikeluarkannya surat edaran tersebut.
Baca Juga: Curhat Gagal ke Bali karena Wajib Swab Test, Wanita Ini Dinasehati Warganet
"Tidak tanggung-tanggung, semua persiapan sambut wisatawan dengan penyediaan produk dan jasa banyak dibatalkan. Kami pun memohon agar pemerintah Bali insiatif seperti kota lain untuk menggratiskan test swab agar wisatawan tetap datang ke Bali. Karena alasan banyak yg cancel kan karena test swab yang mahal," ujarnya saat diwawancarai Jumat (18/12/2020).

Menurutnya, surat edaran Gubernur Bali ini cukup dadakan, sementara pelaku usaha sudah melakukan banyak hal sejak jauh hari untuk sambut wisatawan jelang Natal dan Tahun 2021 ini.
Apalagi pemerintah beberapa waktu lalu menggalakkan promosi wisata lewat banyak event seperti We Love Bali, jadi pelaku usaha Bali sudah sangat positif untuk menerima banyak peningkatan jumlah customer pada Desember ini.
"Ya cukup mendadak sehingga membuat kegaduhan di masyarakat dan kerugian untuk pelaku usaha di Bali. Ya mulai dari cancel hotel, cancel trip, cancel biro perjalanan dan kunjungan objek wisata Bali," tuturnya.
Asita meminta kebijakan pemerintah bergerak cepat mencari solusi, minimal dengan menggratiskan test swab untuk wisatawan yang ingin ke Bali.
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Dukung Persija Jakarta, Loh Kok?
"Sebenarnya pengetatan ini cukup baik untuk mencegah Bali kembali ke zona merah, karena sekarang Bali sudah di zona oranye dan tentu menjadi pertanda baik agar penerbangan internasional segera dibuka, tapi harapan kami tetap pada ekonomi yang sekarang juga diperhatikan, kondisi ini berpengaruh terhadap biaya operasional dan tenaga kerja biro perjalanan wisata (BPW).
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Hal Tak Biasa yang Dialami Penghulu Saat Menikahkan Luna Maya Dan Maxime di Ubud
-
Jadwal Pemadaman Listrik Bali Terbaru dan Tips Mengatasinya
-
Nggak Kaleng-Kaleng, Mas Kawin Pernikahan Luna Maya dan Maxime Fantastis: Logam Mulia dan Ribuan USD
-
Pernikahan Impian, Luna Maya Rela Konsep Sendiri Meski Pakai Jasa WO
-
Tiga Oknum TNI AD di Bali Diduga Aniaya Warga Sipil Hingga Tewas
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
-
6 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Tahun 2025, Harga di Bawah Rp3 Juta
Terkini
-
Ashanty Terbang dari Dubai Langsung ke Bali Demi Hadiri Pernikahan Luna Maya
-
Pernikahan Luna Maya Dan Maxime Bouttier Dijaga Ketat Polisi, Ini Kata Petugas
-
Jangan Sampai Kehabisan, Link DANA Kaget Hari Ini Masih Ada Kuota Untuk yang Beruntung
-
Buntut Banyak Turis Menginap di Akomodasi Ilegal, Indekos di Badung Kini Diawasi
-
Link Dana Kaget Sesi Malam Untuk Jajan Bila Lapar Sebelum Tidur