SuaraBali.id - Kisah memilukan, dua pelajar di Denpasar dijadikan PSK oleh seorang laki-laki berinisial AL (20).
Kedua pelajar tersebut berinisial NMF dan NKT yang masih berumur 16 tahun. Mereka menjadi korban perdagangan manusia.
Modusnya pelaku yakni menawarkan keduanya lewat aplikasi MiChat. Kedua korban melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 150 ribu per orang.
Dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), kejadian bermula dari NMF berkenalan dengan AL di media sosial dan berujung bertukar nomor Whatsapp.
Keduanya janjian untuk bertemu pada 6 Oktober 2020 lalu. Saat itu, AL mengajak NMF jalan-jalan ke Bedugul.
NMF lalu mengajak temannya NKT untuk turut. Ketiganya lalu mengendarai mobil yang dibawa AL jalana-jalan di seputaran Denpasar.
Namun di tengah jalan, tersangka AL beralasan tidak punya uang membeli bensin ke Bedugul. Pemuda itu lalu mengajak korban ke rumah temannya bernama Vian untuk beristirahat, sementara dia mengembalikan mobil.
"Malam itu, Aldi dan Vian datang mengendarai satu motor dan mereka bonceng 3 mencari hotel dengan tujuan istirahat yakni di Hotel Oyo di Jalan Tukad Badung Renon," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom, Sabtu (5/12/2020).
Pelaku lalu memesan satu kamar hotel, setelah itu temannya Vian pulang sekitar pukul 23.00 WIB. Namun entah bagaimana pelaku dan korban yang berada di hotel sepakat mencari uang dengan cari BO.
Baca Juga: PSK Dirampok dan Dianiaya Usai Layani Pelanggan, Pelakunya Bonyok Dihajar
Anom menuturkan, tersangka AL memiliki ide untuk mendownload Michat untuk mencari tamu. Sekira pukul 01.00 Wita, lewat aplikasi michat, NMF mendapat tamu dan dibayar sebesar Rp 150 ribu. Tak lama, sekira pukul 02.00 Wita datang lagi dua tamu.
NMF dan NKT langsung melayani tamu tersebut, setelah selesai dibayar Rp 150.000 per orang. Dari hasil uang lendir tersebut, tersangka AL yang memegang uang untuk pembayaran kamar hotel.
Sedangkan sisanya masih dipegang AL Agar kedoknya tidak terbongkar, kedua korban diajak AL pindah ke hotel Amerta, Hotel GM Bali, Hotel Dedelis dan Hotel Graha Pande, tertanggal 30 Nopember 2020.
Di hotel tersebut, kedua korban kembali dijual ke lelaki hidung belang. Mirisnya saat berada di Hotel Graha Pande, korban NMF mendapat perlakuan kasar dari AL. Korban dianiaya hingga akhirnya mereka berniat kabur dari pada 1 Desember 2020 lalu.
"Setelah kabur dari hotel, korban melaporkan ke orang tuanya dan kemudian dilaporkan ke Polresta Denpasar," ungkap Anom.
Mendapat laporan tersebut, polisi lantas melakukan penyelidikan. Tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pelaku AL di Denpasar Selatan, Kamis (3/12)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun
-
Ini 13 Restoran Langgar Aturan di Sawah Terindah Bali