SuaraBali.id - Teori yang dipopulerkan oleh Stephen Hawking dalam bukunya berjudul A Brief History of Time, siapa pun yang jatuh ke dalam lubang hitam akan menjadi "spagetifikasi", di mana gravitasi intens lubang hitam akan memisahkan tulang, otot, urat, dan bahkan molekul manusia.
Teori ini diperkuat dengan penelitian Chris Impey, Profesor Astronomi dari Universitas Arizona, yang mengungkap ada beberapa alasan mengapa lubang hitam begitu menakutkan. Jika seseorang jatuh ke dalam lubang hitam, orang tersebut akan mengalami kematian yang mengerikan.
Lubang hitam merupakan wilayah di luar angkasa di mana tingkat gravitasi yang sangat tinggi sehingga tidak ada satu objek pun yang bisa melarikan diri.
Impey telah mempelajari lubang hitam selama lebih dari 30 tahun, khususnya lubang hitam supermasif yang berada di pusat Bimasakti. Sebagian besar waktu lubang hitam tidak aktif. Namun ketika aktif, lubang hitam akan memakan bintang dan gas.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Ungkap Jarak Sesungguhnya Bumi dengan Lubang Hitam
Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan bahwa semua galaksi memiliki lubang hitam di pusatnya. Semakin besar galaksi, maka semakin besar pula lubang hitam.
Lubang hitam besar berbahaya dalam dua hal. Jika objek terlalu dekat, maka gravitasi yang sangat besar akan menyedotnya dan jika lubang hitam dalam fase quasar aktif, objek akan diledakkan oleh radiasi berenergi tinggi. Kuasar sendiri merupakan galaksi tempat lubang hitam aktif.
Dilansir dari The Sun, Rabu (2/12/2020), sebuah lubang hitam memiliki batas yang disebut dengan cakrawala peristiwa (event horizon). Apapun yang jatuh dan berada pada daerah cakrawala peristiwa baik itu bintang, gas, atau cahaya maka tidak akan mampu melarikan diri darinya. Di pusatnya terdapat singularitas, titik dalam luar angkasa yang kepadatannya tidak terbatas.
Para ahli tidak dapat memahami interior lubang hitam karena hukum fisika. Meski begitu, menurut para ahli, ada kemungkinan manusia bisa selamat jika jatuh ke dalam lubang hitam. Meskipun gravitasinya lebih kuat, gaya renggangnya lebih lemah dibandingkan dengan lubang hitam kecil.
Walau begitu, kehadiran cakrawala peristiwa tetap akan menjadi masalah sehingga meskipun manusia selamat, orang tersebut tidak dapat melarikan diri dari lubang hitam dan meminta bantuan. Para ilmuwan percaya bahwa lubang hitam adalah objek di alam semesta yang hampir abadi karena ini adalah objek terakhir yang masih hidup ketika alam semesta mengalami kehancuran.
Baca Juga: Bumi Ternyata Lebih Dekat dengan Lubang Hitam, Berbahayakah?
Berita Terkait
-
10 Penemuan Baru tentang Lubang Hitam yang Mengejutkan Sepanjang Tahun 2024
-
Apakah Lubang Hitam Terbentuk Sebelum Bintang?
-
Rahasia di Balik Bentuk Lubang Hitam: Apakah Selalu Bulat Sempurna?
-
5 Penemuan Luar Angkasa Ini Sulit Dijelaskan Ilmuwan
-
Gila! Peneliti Ini Temukan Sumber Air Raksasa di Luar Angkasa, Lebih Besar 140 Triliun Lautan di Bumi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes