Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita | Dea Dezellynda Madya Ratri
Rabu, 18 November 2020 | 06:22 WIB
Dena Rachman. [capture Instagram]

SuaraBali.id - Dena Rachman sempat tak percaya Tuhan atau ateis sebelum memutuskan pindah agama.

Dena Rachman terlahir dari keluarga muslim dan kini mantap memeluk agama Kristen.

Keputusan untuk pindah agama ini dipilih perempuan transgender itu usai mengalami titik terendah dalam hidup.

"Aku mempertanyakan diri aku sendiri, mempertanyakan kepada Tuhan mempertanyakan keberadaan-Nya," cerita Dena dalam kanal YouTube Daniel Mananta Network, Selasa(17/11/2020).

Baca Juga: Studi: Orang Beragama Hidup Lebih Lama dari Ateis

Ia mengaku sempat marah karena berbeda dengan laki-laki lainnya hingga tidak percaya dengan Tuhan.

"Aku penuh kebencian waktu itu, jadi aku tidak percaya Tuhan. Aku bisa bilang aku ateis," sambungnya.

Dena Rachman (Youtube Daniel Mananta Network)

Titik Balik

Dena Rahman teringat  betul dirinya sangat terpuruk pada 2015. Kariernya kala itu seperti jalan di tempat. Apa yang dicita-citakan tak terwujud.

Dia lantas mendapat titik balik ketika melihat tata cara ibadah Kristen saat berada di Los Angeles. Dena merasa hatinya begitu tenang dan damai.

Baca Juga: Tantang Tuhan, 7 Pemuda Ateis Probolinggo Dibekuk Polisi

Desainer dan instruktur model tersebut lantas memutuskan mendatangi gereja demi gereja. Ada sebuah brosur yang bikin dia mulai mendalami agama Kristen.

"Tiba-tiba gue buka brosur 'kita buka untuk semua orang, termasuk dengan semua warna kulit, semua gender, semuanya'" katanya.

Ia semakin mantap saat pertama kali datang ke gereja dan mendengar kalimat yang membuatnya bangkit lagi.

"Dan gue masih inget waktu itu, jadi ada kata-katanya kayak gini 'Ketidakberdayaan adalah suatu situasi. Tidak adanya harapan adalah suatu keputusan,'" ujarnya.

Dena Rachman. [capture Instagram]

Reaksi Keluarga

Dena Rahman pun membagikan tanggapan pihak keluarganya setelah dirinya memutuskan pindah agama ke kristen.

Ia bercerita keluarga sempat syok mengetahui keputusannya tersebut. Menurutnya, pihak keluaga lebih mudah menerima keputusannya untuk menjadi transgendr, dibanding pindah keyakinan.

“Awalnya merea syok sih, Jadi, i can say, kayanya ya in my opinion mereka lebih gampang waktu gue memutuskan untuk ganti gender,” ujarnya.

Namun, ia bersyukur keluarganya menghargani keputusan yang diambilnya.

“Gue cukup berterima kasih dan bersyukur punya keluarga yang open minded. Jadi, mereka benar-benar tahu perjalananku, Mereka tahu dari mana asalku dan kenapa gue memilih pilihan gue, apa pun itu,” kata Dena.

Load More