Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 09 November 2020 | 16:45 WIB
Penumpang naik bus listrik yang diujicobakan di Bali. (Suara.com/Silfa)

SuaraBali.id - Balu sedang menguji coba kendaraan ramah lingkungan, bus listrik selama dua bulan sebagai perkenalan terhadap masyarakat dan wisatawan.

Adanya fasilitas transportasi umum bus listrik di Bali, diharapkan dapat memudahkan wisatawan dan warga untuk mengunjungi wisata dan destinasi dengan biaya murah dan nyaman.

Dengan menggunakan transportasi umum, warga dan wisatawan bisa menghemat biaya, tenaga, dan waktu.

Saat mencoba Bus listrik dari Bandara Ngurah Rai, SuaraBali.id mewawancarai beberapa penumpang Senin (9/11/2020)

Baca Juga: Senin Besok, TransJakarta Uji Coba Bus Listrik Rute Balai Kota - Blok M

Adenia, wisatawan asal Bekasi, menuturkan sangat terbantu dengan adanya bus listrik ke destinasi kota di Bali.

"Bali menjadi destinasi favorit saya berlibur, tapi karena tidak ada transportasi umum dari bandara, sehingga mau tidak mau harus memesan ojek motor atau mobil online yang tentu tarifnya mah ke kota karena jauh," katanya.

Bus listrik yang diujicobakan di Bali. (Suara.com/Silfa)

Sementara penumpang bernama Made, menuturkan tidak merasa membutuhkan bus listrik karena tujuannya hanya tempat tertentu, sedangkan kawasan Bali sangat banyak gang alias tempat terpencil.

"Kontur Bali sangat khas dengan pedesaan sehingga banyak jalan kecil yang tidak muat untuk bus, sedangkan rumah warga banyak di pinggiran kota yang tidak dicapai bus listrik sehingga lebih baik memilih transportasi ojek," katanya.

Menurutnya warga Bali juga banyak mobile sehingga punya transportasi sendiri.

Baca Juga: Perusahaan Ini Buat Teknologi Pengendalian Jarak Jauh, Mirip Konsol Game

Untuk kelebihan yang dirasakan SuaraBali.id saat pelesiran naik bus listrik gartis adalah adanya wifi, jadi untuk kamu yang aktif di media sosial bisa langsung upload foto atau live di media sosial saat berada di bus pakai wifi gratis.

Ada AC yang membuat kamu nyaman saat berada di perjalanan, disediakan juga hand sanitizer jadi jangan lupa disemprotkan di tangan sebelum duduk.

Protokoler kesehatan juga sangat diajurkan, tiap kursi ditandai mana yang bisa diduduki dan tidak untuk menjaga phisical distancing penumpang.

Penumpang naik bus listrik yang diujicobakan di Bali. (Suara.com/Silfa)

Untuk kendalanya, tidak melewati kawasan jalan selain kota sehingga destinasi yang berada di pedesaan tidak bisa merasakan fasilitas transportasi umum ini.

Khususnya wisatawan yang ingin mengunjungi objek tertentu harus menyambung transportasi lainnya, karena hanya berhenti di titik yang ditentukan.

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster meluncurkan uji coba layanan angkutan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sekaligus uji coba angkutan shuttle bus listrik untuk kawasan Kota Denpasar, Jumat (8/11/2020).

Menurutnya, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan bersumber dari energi listrik pada kendaraan bermotor merupakan salah satu implementasi nyata dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.

Hal ini sejalan dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang bertujuan menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia.

"Penggunaan energi listrik pada kendaraan bus yang diujicobakan mulai hari ini sangat bagus. Ke depannya, tidak hanya mobil, kita juga akan terapkan untuk motor, peralatan rumah tangga dan meluas tidak hanya dalam bidang transportasi. Tetapi juga restauran, hotel, kita harapkan mulai menggunakan energi bersih terbarukan," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Dia menambahkan, ke depannya untuk mewujudkan Bali mandiri energi bersih, pembangkit listrik yang akan dikembangkan di Pulau Dewata, semuanya akan bersumber dari energi baru terbarukan.

Dengan demikian, diharapkan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia akan benar-benar terjaga kesehatan lingkungannya yang diawali dengan penggunaan energi yang bersumber dari energi ramah lingkungan.

Kontributor : Silfa

Load More