SuaraBali.id - Video gadis cilik fasih bahasa Belanda saat menawakan kartu pos ke turis asing yang berkunjung di Pura Besakih, Bali baru-baru ini menjadi perbincangan warganet.
Video itu unggahan akun Tiktok @denpasarnow dan dibagikan ulang oleh akun Instagram @dunia_kaumhawa pada Selasa (3/11/2020). Ternyata video itu direkam tiga tahun lalu tepatnya 2017.
Hal itu diungkapkan oleh Ni Putu Rani, gadis cilik dalam video yang kini sudah beranjak remaja, usianya 14 tahun.
Rani --sapaan akrabnya--, menuturkan video yang viral tersebut direkam saat ia menghampiri turis asal Belanda beberapa tahun silam.
"Dulu udah pernah juga viral di Facebook terus banyak nyariin, banyak datang dan menghampiri saya untuk mendengar kefasihan berbahasa asing saya. Tapi sudah lama tidak ada yang begitu lagi, lalu tiba-tiba kemarin lihat video lama itu viral lagi tapi tidak disebut tahunnya," ungkapnya saat ditemui SuaraBali.id, di Pura Besakih, Sabtu (7/11/2020).
Dalam video yang beredar, Rani sangat fasih bicara dengan menggunakan bahasa Belanda. Selain bahasa Belanda ia ternyata juga bisa berbahasa Jerman, Spanyol, Rusia, Prancis, Italia, Jepang, dan Inggris.
Keahliannya tidak hanya sebatas dapat menawarkan postcard, tapi juga caranya mengenalkan dirinya saat menyawa wisatawan,
Saat ditanya bagaimana ia bisa belajar banyan berbahasa asing, Rani menjawab dengan lugasnya karena banyak praktik dengan turis dan tidak malu bertanya.
"Jadi dari kelas 2 SD udah banyak ketemu turis karena bapak saya guide di sini. Jadi banyak ketemu, percaya diri menyapa sekadar 'hello' lalu lama-lama tanya ini itu soal bahasa mereka hingga sekarang," tutur anak pertama dari tiga bersaudara ini.
Baca Juga: Monkey Forest Ubud Kembali Dibuka
Menurutnya kunci belajar bahasa itu adalah praktik, banyak bertanya dan percaya diri mengaplikasikan apa yang sudah dipelajari.
Ia mengatakan turis yang datang ke Pura Besakih ini dari berbagai negara di belahan dunia. Untuk menarik perhatian katanya ia harus menonjol dari yang lain.
"Saya menyapa turis dengan bahasa inggris lalu tanya asal mereka setelah itu baru pamer kemampuan tawarkan postcard dengan menjelaskan history dan apa yang menarik di postcard tersebut dan harga paketnya dengan bahasa asal turisnya," jelas Rani.
Turis yang datang ke Pura Besakih ini dari berbagai negara di belahan dunia, untuk menarik perhatian katanya harus menonjol dari yang lain.
"Saya menyapa turis dengan bahasa inggris lalu tanya asal mereka setelah itu baru pamer kemampuan tawarkan postcard dengan menjelaskan history dan apa yang menarik di postcard tersebut dan harga paketnya dengan bahasa asal turisnya," jelas.
Sejak pandemi Rani tak berjualan kartu pos. Ia beralih menjadi penjual sate di Pura Besakih karena sepi turis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran