Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 26 Oktober 2020 | 17:55 WIB
Bade tumpang 9 roboh saat hendak antar jenazah. (Instagram/@denpasar.viral)

SuaraBali.id - Bade tumpang 9 roboh saat prosesi pemakaman di Desa Adat Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Kejadian itu menggegerkan warga.

Insiden bade tumpang roboh mengakibatkan atap rumah seorang warga rusak. Seusai kejadian, pihak Desa Adat langsung melakukan rapat pada Minggu (25/10/2020) malam.

Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa akan dilakukan upacara pecaruan di rumah warga yang tertimpa bade. Namun belum diketahui pasti waktunya.

"Hasil rapat tadi malam, kami tetap menjalankan awig-awig yang telah ditetapkan. Maka, daripada itu akan ada pecaruan. Tetapi untuk prosesinya, akan ditanyakan terlebih dahulu dengan nak lingsir di griya," ujar Bendesa Keliki Kangin, I Made Suadiasa seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com).

Baca Juga: Kronologi Lengkap Bade Tumpang 9 Roboh saat Diarak, Warga Histeris

Sementara untuk biaya upacara tersebut, Made Sudiasa menuturkan akan ditanggung oleh pihak keluarga yang memiliki bade.

Dalam hal ini, pihak prajuru Desa Adat Keliki Kangin, beserta empat kelian banjar, bendesa dan perbekel hadir dalam upacara tersebut sebagai saksi.

"Pecaruan itu di rumah warga yang ditimpa bade. Nanti yang menanggung biaya dan melakukan prosesi upacara adalah pihak yang memiliki bade. Sementara pihak desa adat termasuk perbekelne, nanti mendampingi atau hadir sebagai saksi," ujarnya.

Lebih lanjut, Made Suadiasa mengatakan pascainsiden bade roboh, situasi desa tetap kondusif. Begitu juga hubungan pemilik rumah dan pelaksana Pitra Yadnya tetap harmonis.

Bade tumpang 9 roboh saat hendak antar jenazah. (kolase Instagram @denpasar.viral)

Menurutnya, peristiwa yang terjadi Minggu kemarin adalah sebuah musibah.

Baca Juga: Hendak Antar Jenazah, Bade Tumpang 9 Roboh Timpa Rumah Warga di Keliki

"Semua tahu ini merupakan musibah yang tak seorang pun menghendaki. Karena itu, antara krama pemilik rumah dan pemilik bade tidak ada masalah, karena murni musibah," ujarnya

Untuk diketahui, bade tumpang setinggi 20 meter yang membawa jenazah almarhum Ngakan Gede Padma roboh saat diarak warga ke Sentra Adat Keliki.

Insiden tersebut tersebut terekam kamera dan videonya viral di media sosial.

Tiba-tiba saat diarak puluhan wara, peyangga bade patah sehingga roboh mengenai rumah warga di tengah perjalanan.

Kejadian itu seketika membuat warga histeris. Mereka berusaha untuk menyangga bade itu lantaran di dalamnya masih ada jenazah dan seorang pembawa manuk dewata (burung Cendrawasih).

Beruntung jenazah tidak sampai jatuh ke tanah dan segera dievakuasi menggunakan mobil pemadam kebakaran. Kejadian itu juga tidak memakan korban jiwa.

Load More