Hal ini dilakukan karena ada hal yang diprioritaskan yaitu tetap mempekerjakan para karyawannya. Meskipun diakuinya, sudah ada pengurangan karyawan sebanyak 50 persen dari total 50 orang karyawan.
"Kita masih tetap buka mas. Karena kami tidak ada pilihan lain. Selain itu kami juga kasihan sama karyawan. Mereka mau kerja dimana, di tempat asal mereka juga tidak ada pekerjaan. Kalau di sini yang penting mereka bisa bertahan," ujarnya saat ditemui SuaraBali.id.
Pria asal Sukoharjo Jawa Tengah ini mengaku, pandemi ini memang sangat memukul bisnis kuliner yang sudah lama dia kelolanya.
Andy mengatakan jika saat kondisi normal mereka bisa melayani pembeli sebanyak hampir seribu porsi dengan menghabiskan ayam sebanyak satu kuintal, beras 75 kilo dan mampu menghabiskan satu pickup sayur setiap hari.
Baca Juga: Studi: Kecemasan Selama Covid-19 Berpengaruh Terhadap Citra Tubuh
Namun saat musim pandemi ini hanya puluhan porsi setiap harinya dengan hanya menghabiskan 10 kilogram ayam, 15 kilogram beras serta beberapa keresek sayur-mayur.
"Sangat jauh dan terdampak sekali akibat pandemi ini. Kita sepi sudah sejak bulan April, Mei Juni. Sempat naik di awal Juli hingga libur Agustus. Namun sempat sepi lagi mas terutama ketika penerapan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) oleh pemerintah DKI. Itu kami terdampak mas.," imbuhnya.
Nasi Pedas Bu Andika ini memiliki tiga gerai yang sudah terkenal bagi kalangan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Gerai nasi pedas ini dapat mudah ditemui di Jala Raya Kuta Tuban, Jalan Patih Jentik dan Jalan raya Blambangan Kuta.
Selama pandemi, gerai kuliner ini tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah kasus Covid-19 di Bali.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kadek Muliasih, salah seorang staf kasir di salah satu gerai oleh-oleh di delat pantai Kuta. Menurutnya, pandemi ini benar-benar membuat bisnis di toko yang dijaganya terimbas.
Baca Juga: Begini Cara Sederhana Hilangkan Stres di Kala Pandemi Covid-19
"Untuk berapa penurunannya itu bos kami yang tau. Tapi yang jelas sangat terdampak. Gerai kami memilih tetap dibuka karena kami optimis wisatawan khususnya wisatawan domestik akan kembali ramai," tandasnya.
Berita Terkait
-
Jadi Ajang Promosi Pariwisata, Momen Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Pamer Skill Free Diving
-
Menpar Sebut Pariwisata Bisa Jadi Penopang Ekonomi Indonesia Hadapi Tarif Trump
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Apa Pekerjaan Widi Wardhana Sebelum Jadi Menpar? Kualitas Public Speaking Ramai Disorot
-
Psikolog Lita Gading Kritik Tajam Kemampuan Bicara Menteri Pariwisata Widiyanti di Depan Umum
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Suryani, Simbol Kartini Masa Kini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem