SuaraBali.id - Penjualan lele di Bali melonjak di tengah pandemi virus corona. Sejumlah petani di Provinsi Bali mengakui permintaan lele hasil produksi setempat mengalami peningkatan yang signifikan di tengah pandemi COVID-19 karena berkurangnya pasokan dari luar Pulau Dewata.
"Kalau sebelum pandemi itu saya harus menunggu pembeli, tetapi sekarang para pembeli bahkan sudah antre datang sebelum waktunya lele dipanen," kata Agung Rai Astika, petani lele asal Desa Adat Padang Luwih, Kabupaten Badung, Minggu (18/10/2020).
Astika yang memiliki 26 kolam lele dan bertani lele hanya untuk sampingan, mengaku bisa menjual lele hingga belasan juta rupiah dalam sebulan, dengan harga per kilogram lele yang dijual ke pengepul berkisar dari Rp17.000 hingga Rp19.000.
Peningkatan permintaan lele, ujar dia, bisa jadi karena pasokan lele dari luar Bali yang aksesnya saat pandemi menjadi terbatas sehingga mau tidak mau dipenuhi dari petani lokal.
"Begitu mudah sebenarnya bertani lele dan tidak perlu pengetahuan tinggi, kenapa peluang ini belum banyak yang diambil warga kita? Niat yang awalnya untuk 'survival' di tengah pandemi, ternyata malah bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan," ucapnya sembari mengatakan lahan pekarangannya juga menjadi subur dan dia bisa menanam pisang dengan buah yang sangat lebat.
Wayan Sugendra Merta, petani lele dari Payangan, Kabupaten Gianyar pun menyampaikan hal yang sama bahwa pandemi COVID-19 juga menyebabkan lonjakan permintaan. "Sebenarnya kami diminta menyiapkan satu ton lele perhari, tetapi baru bisa kami penuhi satu ton dalam seminggu," ucapnya.
Pihaknya menghadapi persoalan untuk memenuhi kebutuhan bibit lele berukuran panjang 9-10 cm yang masih didatangkan dari Kediri, Jawa Timur.
"Di Bali bibit yang tersedia itu ukuran panjang 3-4 cm, tetapi itupun juga sudah banyak yang antre. Jika kami menggunakan bibit yang ukuran 3-4 cm itu panennya sekitar tiga bulan, tetapi kalau dengan ukuran bibit 9-10 cm bisa panen dalam waktu dua bulan," ucapnya.
Sugendra dengan melibatkan tujuh petani lele di sekitarnya, rata-rata setiap mendatangkan bibit lele dari Kediri, Jatim sebanyak 150-200 ribu ekor, dengan harga per ekor Rp350.
Baca Juga: Mancing Ikan Lele Gratis di Madiun
"Kami berharap bisa difasilitasi untuk penyediaan bibit lele dari Bali sehingga bisa menekan biaya produksi, selain juga dibantu akses modal dengan bunga yang lebih kompetitif," katanya.
Sementara itu, pendiri dan pembina Yayasan Gerak Cipta Selaras dan Sidhayasa Farm, I Gusti Ngurah Tri Sena Brata menyampaikan pandangan senada bahwa pandemi COVID-19 telah memberikan hikmah peningkatan permintaan lele.
"Selain kolam lele yang dimiliki oleh Pak Agung Rai Astika, saya mengharapkan di rumah-rumah warga di Padang Luwih ini, juga bisa mencontoh karena memberikan peluang penghasilan," ucapnya pada acara yang dipandu I Nyoman Baskara itu.
Yayasan Gerak Cipta Selaras, tidak saja melakukan pembinaan terkait budidaya lele, belut, tabulampot, usaha jamu, juga usaha pendidikan dan kesenian.
"Kami memberikan pembinaan dan pelatihan ini sudah tentu juga ada target yang mesti dicapai yakni Festival Padang Luwih. Dari festival tersebut, selain mengangkat potensi pertanian, sekaligus mempertemukan antara para pihak terkait sehingga usaha yang digeluti menjadi lebih berkembang," ujar pria yang juga pemilik Warung Mina Dalung itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Pernah Jebol Argentina, Maouri Ananda Tetap Berlatih Meski Bali United Libur 10 Hari
-
Djakarta Warehouse Project 2025 Hadir dengan 67 Artis dan Pengalaman 10 Hari di GWK Bali
-
Ketika Kuliner Bali Menyatu dengan Alam: Perpaduan Rasa, Budaya, dan Kemurnian
-
Tanggapi Kekalahan Borneo FC dari Bali United, Bojan Hodak: Saya Kepikiran Persija
-
Strategi Jitu Johnny Jansen yang Sukses Hentikan 11 Kemenangan Beruntun Borneo FC
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran