Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Rabu, 14 Oktober 2020 | 08:25 WIB
Warga Tabanan krisis air bersih. (dok.Beritabali.com/ist)

SuaraBali.id - Warga di Banjar Dinas Sanggulan, Desa Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali kini kesulitan air bersih.

Hal ini lantaran banjir dan tanah longsor yang terjadi Minggu (12/10/2020). Akibat musibah tersebut, tangki pipa saluran air PDAM putus.

Kini, ratusan warga mengandalkan air dari mobil tangki PDAM untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka mengambil air secara bergantian.

“Saya enam kali ngambil air menggunakan ember,” ujar seorang warga di Banjar Dinas Sanggulan, Santoso seperti dikutip dari Beritabali.com (jaringan Suara.com), Selasa (13/10/2020).

Baca Juga: Warga Ceritakan Detik-detik Banjir dan Longsor Terjang Kawasan Ciganjur

Pria 28 tahun ini berharap perbaikan pipa oleh PDAM bisa segera selesai karena dirinya dan puluhan warga hanya mengandalkan air dari PDAM. Kini, warga mengambil air secara bergiliran pada pagi dan sore hari.

“Semoga air bisa segera mengalir normal,” ujarnya.

Untuk diketahui, hujan deras melanda bagian selatan Pulau Dewata hingga Sabtu (11/10) menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan kerugian sementara akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp2,4 Miliar.

Sementara itu Humas PDAM Tabanan, Budi Gunawan menyebutkan, pihaknya masih berusaha memperbaiki saluran pipa yang rusak di beberapa lokasi yang tersebar di delapan kecamatan.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Ciganjur Bikin Anak Trauma: Ayo Bunda Nanti Hanyut

Ia memperkirakan dua hingga tiga hari ke depan distribusi air ke pelanggan PDAM berjalan dengan lancar.

“Kami siagakan dua mobil tangki,” ujarnya.

Hingga kini, PDAM Tabanan masih belum bisa merinci berapa nilai kerugian akibat bencana tersebut. Gunawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pendataan dan perbaikan sejumlah saluan pipa distribusi ke pelanggan.

Load More