SuaraBali.id - Pandemi Covid-19 menjadi pukulan hebat bagi pedagang kecil seperti Sumarni yang setiap harinya menjadi pedagang asongan.
Wanita 65 tahun itu menjajakkan dagangannya di Lapangan Renon, Denpasar, Bali dari pukul 06.00 -18.00 WITA.
Setiap hari ia, harus berjalan kaki cukup jauh dari tempat tinggalnya di Jl. Drupadi ke Lapangan Renon untuk menyambung hidup.
Mirisnya, meski sudah keliling berjualan dari pagi hingga sore, ia mengaku hanya mendapat untung sebesar Rp 5 ribu.
Dikutip dari Kabarnusa.com (jaringan Suara.com), Nenek Sumarni hidup sebatang kara di Bali. Sebab, keluarganya ada di Jember, Jawa Timur.
Di usia senjanya, Bu Mar --sapan akrab Sumarni-- hanya bisa menghidupi dirinya sendiri dengan berjualan air minum dalam kemasan.
Namun adanya pandemi Covid-19, membuat Nenek Sumarni harus bekerja lebih keras. Uang sebesar Rp5 ribu tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dampak ekonomi yang dialami, memaksanya harus terusir, berpindah tempat tinggal dari satu kos-kosan ke kos-kosan lainnya lantaran Nenek Sumarni tidak sanggup membayar sewa kos.
Kepada tim Kabarnusa.com, Nenek Sumarni mengaku sebelum pandemi virus corona, masih lumayan enak.
Baca Juga: Tak Tahu Pandemi Kapan Usai, Satgas Covid: Semua Tergantung Kita Sendiri
Dia mendapatkan uang Rp60 ribu sehari karena banyak anak-anak yang bermain bola di Lapangan Ranon membeli dagangannya. Tapi berbeda dengan sekarang.
"Sekarang, saya duduk-duduk bareng dagang lumpia aja masih susah sekali. Orang tetep gamau beli. Lebih milih minum di rumah aja. Dari pagi sampe sore ini aja saya cuman dapet lima ribu rupiah", ujarnya, Kamis (1/10/2020).
Tak heran, dengan pendapatannya sebesar Rp5 ribu, terkadang ia hanya bisa makan sehari sekali.
Apalagi, Lapangan Renon yang biasa dikunjungi masyarakat untuk beraktivitas, berolahraga, kini sepi setelah dipasang garis polisi, saat merebaknya pandemi Covid-19.
Kondisi itu, membuat Nenek Sumarni dan pedagang asongan lainnya keluar dari lapangan dan hanya mendapatkan sedikit pembeli.
Pedagang asongan yang biasanya berjualan di dalam pun tak mendapatkan izin berjualan di dalam lapangan, sehingga terpaksa berjualan di pinggiran jalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali