SuaraBali.id - Keluarga Alpiah Makasebape, pengasuh Ade Irma Suryani Nasution, putri pahlawan revolusi A.H. Nasution membangun sebuah monumen untuk mengenang Ade Irma. Monumen itu berdiri di kota Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Pembangunan monumen salah satu korban G30S yang diprakarsai oleh Alfian W.P. Walukow bersama keluarga Alpiah Makasebape.
Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana juga hadir dalam peresmian itu, Rabu siang.
Bupati Jabes Gaghana mengatakan bahwa Monumen Ade Irma Suryani Nasution di halaman rumah Alpiah Makasebape, Kelurahan Dumuhung Tahuna Timur, memberitahukan bahwa di Kabupaten Kepulauan Sangihe saat ini masih ada saksi sejarah yang melakukan pendampingan kepada keluarga Jenderal A.H. Nasution saat pemberontakan Gerakan 30 September pada tahun 1965.
Baca Juga: Ada Lima Versi Siapa Jadi Dalang G30S 1965, Mana yang Kamu Percaya?
Bupati menjelaskan pemerintah dan masyarakat Kepulauan Sangihe merasa bangga karena memiliki Ibu Alpiah Makasebape yang telah mengasuh Ade Irma Suryani serta mendampingi keluarga Jenderal A.H. Nasution.
Alpiah Makasebape merupakan pengasuh Ade Irma Suryani Nasution yang menyaksikan langsung kejadian 30 September 1965 di rumah keluarga Jenderal A.H. Nasution.
"Saya masih menyimpan beberapa dokumen serta barang pribadi milik Ade Irma Suryani Nasution sebagai kenang-kenangan saya," kata Alpiah Makasebape.
Barang yang masih disimpan oleh Alpiah Makasebape yang saat ini berusia 83 tahun ini.
Di antaranya foto keluarga Jenderal Nasution serta foto dirinya saat menggendong Ade Irma Suryani Nasution yang saat itu baru berusia 3 bulan.
Baca Juga: Survei SMRC: 14 Persen Masyarakat Indonesia Percaya PKI Bangkit Lagi
Di samping itu, pakaian serta barang milik Ade Irma Nasution juga handuk dan sandal Jenderal Nasution saat dirawat di rumah sakit.
"Barang milik keluarga Jenderal A.H. Nasution ini menjadi kenang-kenangan bagi saya yang sudah mengabdi di keluarga Nasution-Gondokusumo sejak 1960 sampai dengan 1967," ungkap Alpiah Makasebape.
Menurut dia, keluarga Nasution-Gondokusumo sangat baik dalam memperlakukan dirinya sebagai perawat.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada keluarga Nasution-Gondokusumo yang memperlakukan saya dengan baik selama kurang lebih 6 tahun," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Babak Sejarah Indonesia yang Hilang, Penculikan Soekarno-Hatta oleh DN Aidit
-
Di Balik Ketenangan Pulau Dewata: Kisah Pilu dan Upaya Berdamai dengan Tragedi 1965
-
Dilabeli G30 S, Habis Rizieq Cs Gugat Jokowi ke PN Jakpus, Begini Isi Gugatannya!
-
Profil Yunus Yosfiah, Jenderal TNI yang Melarang Penayangan Film G30S/PKI Sejak 1998
-
Mengapa PKI Tidak Dibubarkan Soekarno Bahkan Setelah G30S? Ini 5 Alasannya
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2
-
Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian