SuaraBali.id - Viral di media sosial, video yang menampilkan sejumlah wanita yang diduga emak-emak asyik senam zumba.
Publik meradang karena mereka melakukan kegiatan tersebut tanpa memakai masker.
Peserta zumba yang dinilai tidak mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi corona. Peristiwa itu terjadi di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Video emak-emak zumba awalnya dibagikan oleh akun Facebok Yudha Milia, Minggu (27/9/2020). Dalam rekaman tersebut, tampak ratusan orang tengah zumba di sebuah gedung.
Baca Juga: Detik-detik Penyelamatan Tangan Wanita yang Tersangkut di Ban Motor
Dikutip dari Antara, Senin (28/9), Yudha Milia lantas membuat surat terbuka ke Kapolda NTB, Kapolres Lombok Timur dan Kapolsek Masbagik.
Ia secara gamblang mengungkap mosi tidak percaya terhadap penanganan covid-19, khususnya di Kabupaten Lombok Timur.
"Kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap penanganan Covid-19," tulis Yudha Milia.
Menurutnya ada ratusan orang luput dari pengawasan saat melakukan senam zumba di salah satu gedung di Lombok Timur. Mereka berkerumun tanpa menggunakan masker.
"Kalau instansi pendidikan saja diawasi, tempat ibadah dijaga ketat. Kenapa sore ini perkumpulan yang begitu padat tanpa protokol kesehatan yang volumenya ratusan orang saat senam zumba di salah satu gedung di Lombok Timur luput dari pengawasan, ataukah ini memang dibiarkan begitu saja," sambungnya.
Baca Juga: Video Pemotor Bule Dibikin Kicep Nicholas Saputra, Ternyata Ini Penyebabnya
Melihat kasus tersebut Yudha pun meminta agar tidak ada lagi namanya razia masker karena dianggap tak ada gunanya.
"Jangan ada razia-razia masker lagi tidak ada gunanya," tulisnya.
Terhadap persoalan ini, Yudha pun membuat ancaman. Ia berkata, jika 1x24 jam hal ini tidak ditindak tegas, maka dirinya akan merilis laporan lewat sistem Informasi BCL.
"Saya yang pertama akan merilis laporan lewat sistem informasi BLC (Bersatu Lawan Covid-19) yang dirilis oleh presiden RI," katanya.
Baru dua jam surat terbuka tersebut dipublikasikan, sudah disukai oleh 325 orang, disebar oleh 279 orang dan mendapat 97 komentar pedas.
Kecolongan
Mengetahui adanya kejadian ini, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid 19 Lombok Timur buka suara. Mereka mengaku kecolongan.
"Kegiatan itu tidak ada izin dari polsek setempat dan kami akan menindak sesuai hukum yang berlaku," ungkap Kapolres Lombok Timur sekaligus Wakil Ketua Gugus Tugas Covid-19 Lombok Timur, AKBP Tunggul Sinatrio.
Tunggul pun mengungkapkan, pihaknya langsung menindak lanjuti kasus tersebut dengan melakukan pemanggilan terhadap penyelenggara yang bertanggung jawab.
"Saat ini anggota kami telah memanggil dan sedang memeriksa penyelenggara yang bertanggung jawab," ujarnya memungkasi.
Berita Terkait
-
Tewas di Pohon Warga, Staf RS di Lombok Timur Akhiri Hidup Diduga karena Asmara
-
Viral! Polisi Pukul Sopir Taksi Online, Kapolda Maluku Copot Jabatan Pelaku Meski Sudah Damai
-
Detik-detik Menegangkan Penangkapan Lansia Penyandera Bocah di Pejaten
-
Santri dihukum dengan cabai di Aceh: Karena pola pikir lama yang masih melanggengkan kekerasan
-
Siapa Pencipta Lirik 'Innalillahi Aaliyah'? Ini Profil Gusti Irwan Wibowo yang Profesinya Gak Kaleng-Kaleng
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan