SuaraBali.id - Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta agar masyarakat yang ingin liburan dikenakan retribusi. Tujuannya demi mencegah kemunculan klaster libur panjang (long holiday) di Jakarta yang belakangan terungkap.
Pandu mengatakan momen libur panjang pasti akan membuat angka penularan corona naik.
Pasalnya banyak warga yang bepergian dari Jakarta ke luar daerah atau sebaliknya.
Saat sedang liburan, masyarakat sudah pasti akan membuat kerumunan di tempat wisata.
Baca Juga: Ogah Pakai Masker, Pria Ini Ngajak Duel Petugas Satu Lawan Satu
Selain itu penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pasti kerap diabaikan.
"Orang liburan kan pada pergi semua, pasti ketemu orang lain, pasti ada kerumunan, nah itu yang sulit dihindari kayak gitu, makanya udah pasti akan terjadi peningkatan," ujar Pandu saat dihubungi Suara.com, Selasa (1/9/2020).
Karena itu, menurutnya pergerakan masyarakat saat momen liburan harus dibatasi.
Ia bahkan menilai cara terbaiknya adalah melarang warga bepergian untuk liburan ke luar kota sementara waktu.
"Ya kalau batasi, sekalian maksimal dilarang sekalian saja. Kalau gitu nggak usah ada hari libur," katanya.
Baca Juga: 146 Anak-anak Positif Corona di Batam
Kendati demikian, ia meyakini kebijakan itu tidak mungkin bisa diambil pemerintah karena melihat situasi ekonomi yang sedang terpuruk.
Karena itu ia menyarankan agar warga yang ingin liburan harus membayar mahal.
"Kalau mau pergi suruh bayar yang mahal. Kalau dulu kan mudik orang Jakarta disuruh ngurus surat izin keluar masuk," pungkasnya.
Sebelumnya, momen libur panjang saat Hari Ulang Tahun RI 17 Agustus, 1 Muharram hingga Cuti Bersama digabung akhir pekan ternyata bisa membawa petaka.
Momen yang kerap digunakan masyarakat untuk bepergian liburan itu justru membuat banyak orang terjangkit virus corona.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan selama masa libur panjang itu, ada pihaknya mendapatkan cukup banyak spesimen untuk diperiksa. Hasilnya, ditemukan 385 orang yang terkonfirmasi positif corona.
Angka 385 orang positif itu menyumbang penambahan pasien corona DKI Jakarta terbanyak satu hari ini, Minggu (30/8/2020).
Hasil pemeriksaan 7 hari belakangan yang dilaporkan hari ini, ada 1.114 pasien baru.
Karena itu sebagian besar terpapar Covid-19 saat libur panjang akhir pekan (long weekend) pada rentang waktu 16 - 22 Agustus 2020 lalu.
Ia juga menyimpulkan hal ini karena dihitung mundur sesuai masa inkubasi tersering 6 hari lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi terjadi pada 16-17 Agustus 2020.
“Angka pengambilan spesimen pada 27 Agustus juga cukup tinggi, perlu dipertimbangkan efek long weekend dua minggu berturut-turut. Perlu adanya kewaspadaan dan usaha bersama, baik oleh Pemerintah maupun masyarakat, dalam melihat tren kenaikan kasus ini,” ujar Dwi kemarin.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Larang Warga Jakarta Bangun Vila di Puncak, Begini Respons Pramono
-
Pemprov Akan Larang Warga Non-DKI Beli Gas LPG 3 Kg di Jakarta, Bakal Dicek Lewat QR Code
-
Ingin Program Sekolah Gratis Terlaksana Tahun Ajaran Baru, DPRD Minta Pemprov DKI Siapkan Naskah Akademis
-
Ketemu Prabowo Saat Ikut Perayaan Malam Tahun Baru di Bundaran HI, Warga: Nggak Nyangka
-
Terbatas Dana, Cagub Independen Dharma Pongrekun 'Sulit' Temui Warga
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya
-
Koster Minta Tak Masukkan Canang Sari di Penghitungan Inflasi Bali : Itu Niskala
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan