Husna Rahmayunita
Kamis, 06 Agustus 2020 | 12:59 WIB
Youtuber Turah Parthayana. (Instagram/@turahparthayana)

SuaraBali.id - Sosok vlogger sekaligus YouTuber asal Bali, Turah Parthayana mendadak menjadi sorotan di media sosial.

Nama Turah ramai disebut-sebut warganet hingga menjadi trending topic Twitter, Kamis (6/8/2020).

Usut punya usut hal ini dipicu lantaran Turah Parthayana disebut melakukan pelecehan seksual kepada seorang teman perempuannya.

Kasus ini terkuak lewat utas berjudul 'Pelecehan Seksual oleh vlogger' yang dibagikan oleh pemilik akun Twitter @sandi_sa119.

Akun tersebut mengklaim bahwa dirinya memiliki bukti kuat soal pelecehan seksual yang dilakukan oleh Turah.

"Teman-teman. Gue udah bicara dengan korban, gue pegang bukti. Kasus tidak hanya satu. Ada oknum yang nutupi. Ada ancaman ke pada korban. Tunggu utas gue biar lengkap. Gue janji bakal buka semua bukti dan percakapan gue sama korban," tulisnya seperti dikutip Suara.com.

Kronologi Dugaan Pelecehan Seksual

Sandi lantas membeberkan kronologi tindakan tak senonoh tersebut, berdasarkan pengakuan dari sang korban yang berinisial JA dalam rekaman yang dibagikannya.

Kejadian tersebut bermula saat Turah yang tengah menempuh pendidikan di Rusia mengajak JA menonton film horor di kamar salah teman mereka yang berinisial D, di asrama Parus.

Baca Juga: Anggota TNI dan Nelayan Positif COVID-19 di Batam Meninggal Dunia

Singkat cerita,  saat D tertidur, tiba-tiba Turah memegang bagian tubuh dan mencium JA secara paksa untuk memuaskan hasrat seksualnya. Tapi saat itu, korban merasa takut dan hanya bisa diam.

JA lalu berusaha membuat keributan supaya D terbangun hingga pada akhirnya dia bisa kembali ke kamar. Saat itu, korban kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada kekasihnya.

Sang kekasih yang terima kemudian berusaha mengontak Turah via Direct Message Instagram. Tapi Turah justru marah kepada JA karena merasa reputasinya sudah dirusak.

Dalam cuitan selanjutnya, Sandi pun menduga ada oknum yang sengaja menutupi kasus ini. 

"Mengapa gue buka kasus ini? Karna untk kepentngan keadilan korban dan mencegah korban2 lainnya. Karena korban tidak hanya satu, tapi yang lain takut speak up. masih gue tunggu. Ingat korban bisa saja ortu, adek, kakak dan saudara kita. Untukk itu. Tidak ada tempat untk pelaku pelecehann seksual," tulis Sandi.

Sementara dalam cuitan lain, Sandi menyertakan Surat Pernyataan dari Ketua PPI/Permira kota Tomsk, Goksma Sahat Tua Sinaga.

Load More