SuaraBali.id - Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RS PTN) Universitas Udayana menetapkan tarif rapid test Covid-19 sebesar Rp 105 ribu.
Tarif ini jauh lebih murah dibandingkan biaya maksimal yang dipatok pemerintah untuk sekali rapid test yakni Rp 150 ribu.
Direktur RS PTN Unud dr Dewa Putu Gede Purwa Samatra mengatakan, tarif 10 ribu berlaku secara umum.
"Dari dulu, dari awal Covid-19 kita sudah tetapkan tarifnya Rp105 ribu. Tarif itu ditetapkan untuk semua pasien yang tes ke RS PTN Unud," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (20/7/2020),
Baca Juga: Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung dan 4 Pastor Positif Covid-19
Ia mengatakan untuk setiap akhir bulan akan dilakukan pengecekan secara berkala jumlah pasien yang melakukan tes cepat Covid-19.
Hingga saat ini, jelas Gede Purwa, per hari RS PTN Unud menerima 80 sampai 100 pasien yang mau tes cepat.
Sementara pasien yang melakukan tes cepat Covid-19 itu terdiri dari pasien umum, pasien ASN, maupun mahasiswa aktif yang berada di dalam maupun di luar lingkungan Universitas Udayana.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan biaya rapid test Covid-19 diseragamkan sesuai surat edaran Kemenkes yakni Rp 150 ribu.
Dengan begitu, ungkapnya, fasilitas kesehatan di Bali yang melanggar ketentuan dengan menetapkan tarif tes cepat di atas Rp150 ribu dapat ditindak tegas.
Baca Juga: Viral Undangan Pernikahan saat Covid-19, Tamu Bisa Nyumbang lewat Rekening
Ketut Suarjaya mengatakan, jika ditemukan ada yang melanggar maka layanan rapid test di fasilitas kesehatan tersebut akan dihentikan.
Hingga kekinian, fasilitas kesehatan khususnya rumah sakit rujukan Covid-19 sudah menetapkan tarif layanan rapid test seragam Rp 150 ribu.
Berita Terkait
-
Soroti Penerbitan Sertifikat, Kapolda Bali Beberkan Tantangan 'Sikat' Mafia Tanah
-
Berangsur Normal, Jumlah Penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Meningkat
-
Dinas Sosial Bogor 'Biarin' Korban Bencana, Pegawai Jalan-jalan ke Bali Pakai Anggaran Rp900 Juta?
-
3 Rekomendasi Tempat Melukat di Bali untuk Ketenangan Batin
-
Apa Plus Minus Kuliah di Bali? Tak Hanya Bisa Belajar sambil Wisata, Ini Alasan Orang-orang Tak Pilih Pulau Dewata
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan