Rizki Nurmansyah
Senin, 13 Juli 2020 | 11:20 WIB
Abu Arifin mantan ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman tetap tegar dan menulis perjalanan hidupnya meski tengah berjuang melawan penyakit tumor mata. [Suara.com/Khoirul]

Abu bersyukur satu matanya masih berfungsi normal. Ia masih bisa melihat huruf demi huruf yang dia tulis dalam secarik kertas putih.

Di tengah keterbatasannya, meski perih menumbuk matanya, Abu masih sibuk menulis buku tentang perjalanan hidupnya.

Ia juga masih terus menulis sejarah perjalanan bangsa berdasarkan pengalamannya. Termasuk kesaksian terhadap Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menjadi atasannya.

Abu juga masih aktif memberikan pelayanan umat karena ia statusnya sebagai seorang pendeta.

"Saya masih menulis, mengajar dan melakukan pelayanan," katanya.

Abu Arifin merupakan teman seperjuangan mantan Gubernur Jawa Tengah Letjen TNI (purn) Soepardjo Rustam dan mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen TNI (purn) Tjokropranolo dalam mengawal kemerdekaan Republik Indonesia.

Ketiganya merupakan pengawal setia Panglima Besar Jenderal Soedirman. Mereka juga terlibat dalam perang gerilya bersama Jenderal Soedirman saat Agresi Militer Belanda II tahun 1948. [Kontributor: Khoirul]

Load More