Sibuk di Dapur MBG, Warga Desa Sidorejo Lepas dari Jerat Judi Online

Di sejumlah wilayah, program ini menjadi sumber rezeki baru bagi petani, perajin kecil, hingga warga yang sebelumnya menganggur

Muhammad Yunus
Senin, 22 Desember 2025 | 13:14 WIB
Sibuk di Dapur MBG, Warga Desa Sidorejo Lepas dari Jerat Judi Online
Program MBG menjadi sumber rezeki baru bagi petani, perajin kecil, hingga warga yang sebelumnya menganggur [Suara.com/BGN]
Baca 10 detik
  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menciptakan peluang ekonomi baru bagi petani dan perajin di wilayah tersebut.
  • Keterlibatan dalam program MBG meningkatkan produksi dan pendapatan usaha kecil seperti pembuatan tahu di Madiun.
  • Aktivitas kerja yang meningkat dalam program MBG berhasil mengurangi tingkat pengangguran dan kebiasaan negatif warga.

SuaraBali.id - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya menghadirkan makanan sehat bagi masyarakat, tetapi juga membawa perubahan nyata bagi kehidupan ekonomi warga desa.

Di sejumlah wilayah, program ini menjadi sumber rezeki baru bagi petani, perajin kecil, hingga warga yang sebelumnya menganggur.

Dampaknya bahkan melampaui urusan ekonomi. Kesibukan bekerja sebagai pemasok maupun tenaga dapur MBG secara perlahan menjauhkan warga dari kebiasaan negatif, termasuk judi online.

Kisah ini dirasakan langsung oleh Sumarti, seorang nenek perajin tahu asal Desa Sidorejo, Kecamatan Kebon Sari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sebelum terlibat dalam program MBG, Sumarti hanya mampu menjual maksimal dua ember tahu di pasar desa.

Baca Juga:Pantau Produksi dan Distribusi MBG 3B untuk Ibu Hamil di Kupang, Ini Temuan Wamen Isyana

“Kalau pasar ramai bisa habis, tapi kalau sepi kadang satu ember pun tidak laku,” ujarnya mengenang kondisi sebelumnya.

Keadaan berubah sejak Sumarti menjadi pemasok tahu untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di desanya. Dengan dibantu sang menantu, Dwiyono alias Geye, usaha tahu yang dikelolanya berkembang pesat. Produksi kedelai yang semula hanya 50 kilogram per hari, kini melonjak hingga dua kuintal per hari.

“Alhamdulillah penghasilan meningkat, karyawan juga bertambah,” kata Sumarti.

Namun, kebahagiaan terbesar bagi Sumarti bukan hanya soal peningkatan pendapatan. Ia mengaku lega karena menantunya yang dulu kecanduan judi online kini benar-benar berhenti.

“Sekarang benar-benar insyaf karena sudah tidak punya waktu lagi untuk judi online. Siang malam kerja bikin tahu untuk dapur MBG,” ujarnya dengan wajah sumringah.

Baca Juga:BGN Ancam Suspend SPPG Banyumas Jika Gagal Urus Sertifikat Higiene Sanitasi dalam Sebulan

Sumarti menyebut penghasilannya sebagai pemasok tahu meningkat hingga 400 persen, ditambah sistem pembayaran tunai setiap hari yang membuat arus keuangan lebih lancar. Berkat itu, ia mampu membeli mesin pompa air untuk sawah hingga mobil sebagai sarana transportasi ke dapur MBG.

Kepala Desa Sidorejo, Ana Setyawati, membenarkan perubahan tersebut. Menurutnya, sebelum ada dapur MBG, cukup banyak warga menganggur dan sebagian terjerumus judi online.

“Sekarang hampir semua sibuk bekerja, baik di dapur MBG maupun di usaha para pemasok. Pengangguran berkurang, kebiasaan judi online juga ikut hilang,” katanya.

Ana berharap program MBG terus berlanjut karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Harapan serupa disampaikan Sumarti, yang kini bisa membuka lapangan kerja bagi tetangganya.

“Saya jadi bisa kasih kerjaan tetangga untuk bikin tahu. Semoga program MBG terus berjalan,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini