SuaraBali.id - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon menepis isu keretakan hubungan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo. Dia menyebut hubungan mereka masih baik-baik saja.
Awalnya, isu tersebut muncul usai Putusan MK nomor 70/PUU-XXII/2024 tentang syarat usia calon kepala daerah hingga serangkaian pendaftaran calon kepala daerah.
Namun, Fadli menampik rumor keretakan tersebut. Hal itu juga dipertegas dengan Jokowi yang hadir pada Rapimnas Gerindra pada Minggu (31/8/2024) kemarin. Jokowi juga terlihat mengenakan pakaian yang seragam dengan Prabowo saat itu.
“Saya kira itu rumor yang sama sekali nggak benar,” ujar Fadli saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024).
Baca Juga:Prabowo Disebut Akan Bangun Jalan Tol Hingga LRT Bali Utara Selatan Dalam Waktu Dekat
“Kalau kita lihat tadi malam saja di acara penutupan Rapimnas dan apel kader Gerindra, itu jelas sekali Pak Prabowo dan Pak Jokowi menyampaikan bagaimana hubungan mereka baik-baik saja,” imbuhnya.
Anggota DPR itu juga menjelaskan jika pada Penutupan Rapimnas Gerindra kemarin, Prabowo juga mendukung dan mengapresiasi pengabdian Jokowi selama 10 tahun menjadi presiden.
“Pak Prabowo kan semalam juga menyatakan bahwa beliau mendukung Pak Jokowi, begitu juga Gerindra dengan apa yang telah dilakukan dengan pengabdiannya. Saya kira itu statement yang sudah cukup jelas dan clear,” tutur Fadli.
Dia juga menceritakan jika Prabowo dan Jokowi tetap menjaga komunikasi dengan baik sampai saat ini. Komunikasi mereka juga menbahas seputar transisi pemerintahan pada Bulan Oktober 2024 mendatang.
Karenanya, dia juga menyebut rumor yang menyebut retaknya hubungan Jokowi dan Prabowo itu aneh.
Baca Juga:Bila Terwujud, Bandara Bali Utara Akan Punya Fasilitas Modern Seperti Ini
“Selama ini juga terus berkomunikasi baik terkait urusan transisi pemerintah maupun urusan-urusan yang lain,” ujarnya.
“Jadi bersahabat baik dan tidak ada masalah sama sekali. Jadi aneh juga sebenarnya kalau ada rumor semacam itu,” imbuh dia.
Rumor keretakan hubungan Prabowo dan Jokowi diduga terjadi karena kisruh Undang-Undang Pilkada dalam seminggu terakhir. Termasuk hingga menimbulkan aksi demonstrasi dari berbagai lapisan masyarakat. Jokowi dan Prabowo baru terlihat duduk bersama kembali usai rumor tersebut pada Penutupan Rapimnas Gerindra.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda