![Brigjen TNI (purn) H. Abdul Kadir saat ditemui di rumahnya [Suara.com / Buniamin Ajmah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/16/16232-abdul-kadir.jpg)
H. Abdul Kadir juga menceritakan operasi seroja. Invasi Indonesia atas Timor Timur. Operasi ini dilancarkan sebagai respons atas tindakan partai fretilin yang mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor Timur secara sepihak pada 28 November 1975.
“Pernah juga ikut pada merebut Timor Timur. Saya masih aktif jadi tentara,” katanya.
Mengingat kejadian waktu itu, H. Abdul Kadir menceritakan beberapa peristiwa penting yang pernah dilalui. Karena masih berijazah SMP dan bekerja, ia dikirim ke Bogor untuk sekolah calon bintara darurat (secabadar) selama enam bulan. Selama menempuh pendidikan, nilai yang diperoleh terbilang tinggi sehingga diminta untuk menjadi pelatih.
“Jadi pelatih. Karena kan dipanggil terus wajib militer itu. Ini selesai dikirim ke pasukan dan ada yang masuk lagi dan dipanggil terus oleh negara itu,” katanya.
Baca Juga:Veteran Denpasar Diberi Sembako di Hari Pahlawan
Selama mengikuti pertempuran baik yang di Kalimantan maupun di Tim-Tim, Bigjen TNI sudah menjadi komandan waktu itu. Memimpin 30 orang pasukan zeni tempur.
Tugasnya untuk memastikan seluruh jalur yang akan dilewati pasukan tempur aman dari segala hambatan. Membersihkan ranjau-ranjau dan membuat jembatan agar pertempuran bisa sukses.
“Apa yang menggangu hambatan pertempuran itu Zeni yang harus mengatasi. Ada kawat berduri, jembatan yang diputus dan pokoknya kita di depan itu. Kalau ada ranjau-ranjau itu zeni dulu yang usut,” tuturnya.
Ia menuturkan, jika pasukan Zeni tidak maju terlebih dahulu maka nanti pasukan tempur akan kalah. Penempatannya sebagai tim Zeni ini bukan tanpa alasan.
Pengabdiannya di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyuwangi memiliki keterkaitan yaitu keahliannya dalam pembangunan. Keterlibatannya menjadi Zeni tempur lebih banyak menjadi pelatih dan beberapa kali dilibatkan langsung ke medan perang.
Baca Juga:Kisah Mangku Wayan Lanus Pejuang Asal Bali yang Melawan Penjajah Dengan Klewang
“Kalau tidak begitu maka habis ditengah jalan dia,” ungkapnya.