Mengenal Senjata Tradisional Bali, Mulai Keris Tayuhan Hingga Pisau Tiuk

Biasanya digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, berladang, berburu, hingga untuk keperluan upacara adat.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 25 Agustus 2023 | 17:36 WIB
Mengenal Senjata Tradisional Bali, Mulai Keris Tayuhan Hingga Pisau Tiuk
Keris Tayuhan (instagram)

SuaraBali.id - Senjata tradisional merupakan salah satu produk kebudayaan yang sering kali menandakan suatu fungsi sosial.

Senjata ini biasanya digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, berladang, berburu, hingga untuk keperluan upacara adat.

Nah, di daerah Bali masih mempunyai senjata tradisional yang eksis hingga sekarang.

1.      Keris Tayuhan

Baca Juga:Mengisi Akhir Pekan Dengan 5 Aktivitas Populer di Uluwatu Bali

Keris Tayuban merupakan keris yang berasal dari kebudayaan kerajaan zaman dahulu, yakni kerajaan Majapahit. Masyarakat Bali menganggap bahwa keris tersebut sebagai simbol dan juga identitas diri. Bukan hanya itu, tetapi Keris tersebut juga memiliki nilai-nilai sakral yang tinggi. 

Maka dari itu mereka memperhatikan keris tayuhan baik dari segi perawatan atau penyimpanannya. Sedangkan dari segi fungsinya, keris tayuhan biasanya digunakan sebagai sarana perlindungan diri terutama pada saat adanya peperangan. 

Tetapi seiring perkembangan zaman. Fungsi dari keris tersebut beralih menjadi sebagai benda pusaka yang dilengkapi dengan berbagai hiasan. Baik itu hiasan pada gagang, bilah, atau pada sarungnya.

Keris tayuhan ini biasanya dibersihkan pada saat adanya ritual pergantian tahunan dan juga ritual keagamaan lainnya yang diselenggarakan di Bali.

2.      Penampad

Baca Juga:AC, Kulkas Hingga Mesin Cuci Laris Manis di Denpasar

Penampad merupakan senjata tradisional yang berasal dari Bali dan memiliki berbagai macam manfaat. Senjata ini biasanya digunakan untuk memotong bambu, memotong rumput dan juga sebagainya. 

Penampad mempunyai bentuk yang simpel dan tidak jauh berbeda seperti pisau. Bedanya hanya pada panjang mata panampad yang berukuran lebih panjang dibandingkan dengan pisau modern. 

Penampad selalu digunakan oleh masyarakat Bali dari kalangan manapun, hal tersebut juga masih berlaku saat ini.

3.      Wedhung

Wedhung merupakan senjata tradisional yang memiliki lambang dari kesiapan melakukan pengabdian seorang bawahan pada atasannya.

Hal tersebut mengandung arti bahwa jika seorang bawahan telah mengangkat wedhugnya dapat dianggap sebagai sumpah setia pada atasan hingga pada akhir hayatnya. 

Fungsi senjata tradisional Bali ini juga semakin bergeser. Karena motifnya yang unik, Wedhung Bali saat ini banyak digunakan untuk hiasan atau senjata dalam upacara adat.

Zaman dahulu, senjata ini biasa digunakan oleh masyarakat sebagai senjata perang dan bertempur melawan musuh, atau sebagai senjata tajam di dapur atau alat untuk memotong daging dan bahan-bahan keras lainnya.

4.      Kandik

Kandik adalah senjata khas Bali yang berasal dari bahasa Bali yang berarti kapak. Kandik relatif besar dan berat, sehingga tidak semua orang ini dapat menggunakan senjata Kandik dengan baik.

Dilihat dari bentuknya yang besar dan berat, senjata ini merupakan senjata kerajaan yang terbuat dari besi atau baja dan ditempa lama dengan proses yang tidak biasa. 

Senjata tradisional Bali ini digunakan untuk menebang pohon, memotong kayu, atau melakukan sesuatu yang membutuhkan banyak tenaga.

5.      Pisau Tiuk Bali

Pisau Tiuk merupakan alat kecil yang bernilai seni bagi budaya orang Bali. Pisau tiuk biasanya digunakan untuk memasak, mengiris daging dan mengolah bahan lainnya.

Meski pisau memiliki nilai seni, barang-barang kecil selalu digunakan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Senjata Tiuk sendiri merupakan senjata tradisional seperti keris/pisau dan mirip sekali dengan Wedhung. Bedanya, wedhung biasa digunakan laki-laki sebagai pertahanan dalam perang.

Tiuk digunakan untuk peralatan masak, sesaji, atau keperluan dapur lainnya. Tiuk juga lebih sederhana dari Wedhung. Tentu saja, fungsi di balik semua perbedaan ini dalam kehidupan sehari-hari orang Bali sangat penting.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak