SuaraBali.id - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan sekitarnya pada Senin (6/2/2023) waktu setempat.
Hingga Kamis (9/2/2023) siang dikabarkan sudah ada lebih dari 15 ribu korban jiwa atas bencana itu.
Dari korban jiwa tersebut, 2 diantaranya merupakan WNI.
Wanita asal Bali bernama Nia Marlinda dan anaknya yang baru berusia 1 tahun ditemukan tewas di reruntuhan. Begitu juga dengan suami Nia, Yasin Calisir yang merupakan WN Turki.
Baca Juga:Detik-detik Gempa Turki Melanda, Warga Bali Menangis Ketakutan Ucap Swastyastu
Keluarga Nia yang tinggal di kawasan Tonja, Denpasar itu dalam suasana berkabung di kediamannya. Saat ditemui, ayah Nia, Haji Muhammad Sukarmin terlihat tegar saat menceritakan tentang anaknya.
“Kita katakan orang baik dan ramah tamah. Seandainya kamu pernah ketemu, siapapun pasti diramahi, senang sekali,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (9/2/2023).
Menurutnya, dia selalu mengajarkan Nia agar selalu ramah kepada siapapun.
Dia melihat siapapun yang menjalin hubungan dengan anaknya akan terlihat seperti saudara.
“Makanya orang dekat dia itu seperti saudara karena saking ramahnya. Jangankan kita, orang barat juga senang. Pak haji ajarkan, sesama manusia kamu harus ramah,” imbuhnya.
Nia yang merupakan anak kedua dari lima bersaudara ini awalnya berniat untuk bekerja di luar negeri.
Mulanya, Nia disebut bekerja di Rusia sejak tahun 2018 lalu. Di sana dia bertemu dengan pria asal Turki, Yasin Calisir yang kemudian menjadi suaminya.
Nia menikah dengan Yasin pada tahun 2021 lalu. Namun, sejak itu Nia belum sempat pulang ke Bali karena regulasi protokol Covid-19 yang ketat di Turki.
Setelah menikah, Nia memang disebut sudah tidak bekerja dan pindah ke Turki.
“Kalau tidak salah antara 2021 itu (menikah). Setelah nikah pindah ke Turki. Setelah nikah gak kerja lagi, tapi saya tidak tahu kebijakan perusahaannya,” tutur Sukarmin.
Kabar meninggalnya anaknya pertama kali dikabarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Turki kepada istrinya.
Saat itu, istri Sukarmin yang sedang berada di Jombang, Jawa Timur itu kemudian mengabarkan Sukarmin.
Sukarmin mengaku merasakan perasaan yang tidak enak dalam beberapa waktu terakhir.
Dirinya sulit untuk tidur di malam hari, bahkan hingga mandi di tengah malam agar merasa lebih nyaman.
“Memang saya merasakan, akhir-akhir itu susah tidur. Ada apa kok saya tidak bisa tidur. Sampai sengaja saya merasa belum mandi tengah malam, mandi lah saya tengah malam, lebih sejuk,” tuturnya.
Meski berat, Sukarmin mencoba untuk ikhlas menghadapi kematian anak, cucu, dan menantunya. Kini, Nia bersama dengan suami dan anaknya akan dimakamkan di Kahramanmaras, Turki.
Pemakamannya diperkirakan akan dilangsungkan pada hari ini.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda