Pamit ke Ultah Pacar, Mahasiswa Yogyakarta Ditemukan Anak SD Dalam Keadaan Hangus

Orang tua Tian meminta bantuan Matius untuk meminta foto jenazah yang terbakar dan dikirim.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 04 Oktober 2022 | 16:40 WIB
Pamit ke Ultah Pacar, Mahasiswa Yogyakarta Ditemukan Anak SD Dalam Keadaan Hangus
Ilustrasi api (Shutterstock).

SuaraBali.id - Identias mayat di kali kering dekat pekuburan umum Liliba, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Selasa (2/8/2022) siang mulai sedikit terkuak. Jenazah di Kali Liliba diduga merupakan mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT yang selama ini kuliah di Yogyakarta.

Jenazah tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan, hangus terbakar. Diduga jenazah tersebut adalah Sebastian Bani alias Tian (21)

Ia dilaporkan hilangnya sejak awal Agustus 2022 lalu. Tian yang juga mahasiswa Fakultas Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMB Yogya) angkatan 2019 datang ke Kota Kupang sejak April 2022 lalu.

Tian merupakan warga asal Kampung Homba Karipit, Desa Homba Karipit, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Ia menghilang dan tidak bisa dihubungi setelah menghadiri acara ulang tahun pacarnya pada 10 Juni 2022 lalu di Kota Kupang.

“Terakhir Facebooknya aktif pada 31 Juli 2022 dan pada tanggal 1 Agustus Tian masih menghubungi salah satu rekannya. Sejak saat itu handphone nya tidak aktif lagi dan dia hilang,” ujar Matius (31), salah satu kerabat Tian di Kota Kupang.

Menurut Matius, Tian ke Kupang sejak bulan April menghadiri acara ulang tahun pacarnya Enjel Katoda.

“Enjel yang belikan tiket sehingga dia ke Kupang,” ujarnya.

Namun selama di Kota Kupang, Tian tinggal di kost kakaknya di Kelurahan Oesapa, Kota Kupang. Disebutkan pula kalau Tian tidak ada kabar dan hilang sejak awal Agustus 2022.

Orang tua Tian, Bertolomeus Radu Bani (44) dan Maria Muda Kaka (43) awalnya menduga kalau korban ke Kupang untuk bekerja.

Akhir Agustus, orang tua Tian mulai gelisah karena korban tidak ada kabar. Namun orang tua sedikit memaklumi dan menduga Tian takut menghubungi mereka karena putus kuliah di Yogyakarta.

Keresahan orang tua kembali dirasakan pada awal Oktober karena Tian sulit dihubungi. Mereka makin khawatir karena rekan-rekan Tian di Kota Kupang tidak ada yang mengetahui keberadaan Tian.

Orang tua Tian meminta bantuan Matius untuk meminta foto jenazah yang terbakar dan dikirim.

“Begitu mereka (orang tua Tian) melihat foto yang saya kirim, mereka histeris dan meyakini kalau itu adalah anak mereka (Tian),” ujar Matius.

Orangtua Tian pun ke Polres Sumba Barat Daya membuat laporan orang hilang.

Rencananya pada Rabu (5/10/2022), kedua orang tua Tian ke Kupang melaporkan kasus ini dan mengikuti tes DNA.

Awalnya Tian diketahui sedang berada di Kota Kupang, karena ada informasi dari keluarga dan rekan-rekannya, bahwa Tian sedang berada di Kota Kupang.

Orang tua Tian langsung menghubungi Tian lewat telepon seluler, Tian mengaku, ia sedang berada di Kota Kupang.

“Kemudian hubungi lagi pacarnya, Enjel Katoda, membenarkan bahwa Tian sedang berada di Kota Kupang, dan saat ini Tian sedang menginap di indekos Kaka iparnya (Ayu Katoda),” jelas orang tuanya.

Tian masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya. Tian terakhir hilang kontak pada Selasa (2/8/2022) lalu.

Sebelumnya jenazah Mr X yang ditemukan dalam kondisi terbakar diautopsi berupa pemeriksaan luar dan dalam jenazah, Rabu (3/8/2022) petang.

Pemeriksaan luar dan dalam jenazah (visum otopsi) dilakukan tim medis sesuai dengan surat permintaan nomor R/237/VIIII/2022/Polresta Kupang Kota perihal permintaan visum luar dan dalam jenazah (otopsi).

Jenazah Mr X mengalami luka bakar dengan luas 100 persen dengan derajat luka bakar I – II (hanya sampai pada kulitnya saja).

Tim dokter memastikan bahwa jenazah adalah seorang laki-laki dewasa tanpa identitas dengan panjang badan 167 centimeter.

Ada sejumlah luka memar pada kepala korban dan kaki serta tangan dalam kondisi hangus.

Penyebab pasti kematian korban adalah luka bakar di sekujur tubuh dgn luas 100 persen dan dengan derajat I – II disertai dengan keracunan CO (carbon monoksida).

AKBP dr Edi Syahputra Hasibuan SpF MHKes (Kasubbid Dokpol Biddokkes) enggan membeberkan hasil otopsi karena merupakan kewenangan penyidik.

Ia mengakui kalau hasil otopsi langsung diserahkan kepada penyidik Polresta Kupang Kota.

Jasad tersebut ditemukan hangus terbakar di antara bebatuan dalam kali mati dekat TPU Liliba. Lokasi penemuan adalah batas wilayah antara kekurahan Liliba dan Naimata.

Adapun yang mengetahui keberadaan jenazah tersebut adalah siswa Sekolah Dasar yang melewati tempat tersebut saat pulang sekolah sekitar pukul. 13.00 Wita Selasa (2/8/2022).

Saat dilakukan olah TKP oleh petugas Inafis Polresta Kupang Kota, jasad korban sudah tidak bisa dikenali lagi karena sudah hangus.

Dan di sekitar jasad korban terdapat daun bekas terbakar dan juga satu unit telepon seluler yang diduga milik korban yang sudah disita polisi.

Saat ditemukan, korban dalam posisi terlentang dengan tangan kanan menempel di dahi dengan posisi kaki menyilang.

Menurut ketua RT 45, Kanisius Gabur di TKP, warga sekitar tidak tahu siapa yang melakukan pembakaran dan juga waktu jasad tersebut dibawa dan dibakar.

Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari identitas Mr. X tersebut karena jenazah tersebut diduga korban pembunuhan.

Disisi lain, jenazah Mr. X yang ditemukan dalam kondisi hangus terbakar dan diduga korban pembunuhan oleh warga di dalam kali dekat TPU Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang Selasa (2/8/2022) siang dipastikan bukan warga Kelurahan Liliba.

“Yang pasti bukan warga Liliba,” kata Lurah Liliba, Viktor Makoni, saat dihubungi Rabu (3/8/2022) sore.

Menurut Viktor pihak kelurahan belum mendapat laporan dari RT ataupun RW tentang adanya laporan warga yang hilang.

Disampaikan Viktor, Kelurahan Liliba memiliki 52 RT dan 16 RW. Dan sudah dilakukan pengecekan oleh RT dan RW terhadap warganya, tetapi belum ada keterangan dari warga Liliba yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.

Dia menyebutkan setelah penemuan jenazah tersebut pihaknya langsung menghubungi seluruh ketua RT dan Ketua RW untuk mengecek warganya masing-masung.

“Hingga Rabu (3/8/2022) sore belum ada yang melaporkan kehilangan anggota keluarga,” ujarnya.

Pada saat penemuan jenazah juga warga di sekitar TKP tidak mengenali korban karena sudah tidak bisa dikenali akibat sekujur tubuh terbakar. Dan tidak ada yang mengenalinya.

Menurut Viktor, Ketua RT 45, Kanisius Gabur juga telah menyisir warganya setelah informasi penemuan jenazah yang diduga korban pembunuja pada Selasa sore tapi hasilnya masih nihil.

Sehingga kata Viktor bisa dipastikan bahwa korban tersebut bukan warga Kelurahan Liliba.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini