SuaraBali.id - Viral video Ketya DPP PDIP Puan Maharani saat membagi-bagikan kaos ke warga. Video yang tersebar di media sosial ini jadi sorotan karena wajah Puan Maharani yang terlihat cemberut.
Ekspresi Puan Maharani saat membagikan kaos ini pun direspons oleh pengamat media sosial Rudi S Kamri.
Rudi S Kamri melalui kanal Youtube-nya mengaku kaget atas ekspresi Puan Maharani tersebut.
"Tertegun saya melihat video yang barusan, ini apa dan siapa ternyata ini adalah Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang digadang-gadang oleh kelompoknya menjadi capres," ujar Rudi S Kamri pada video yang tayang Selasa (27/9/2022).
Rudi S Kamri pun mengajak diskusi mimik Puan Maharani.
"Coba mari kita diskusikan mimiknya, apakah ini yang dikatakan hasil polesan dewan kolonel yang ada di DPR RI hasilnya menurut anda wangi tidak, kalau menurut saya sengak," imbuhnya.
Menurut Rudi S Kamri, wajah Puan Maharani biasanya murah senyum, namun kali ini kemungkinan terjadi karena berbagai hal.
"Kepada rakyat yang memilih Anda mbak Puan, Anda perlakukan begitu, dilempar [kaosnya] begitu enggak ada senyumnya," kata Rudi.
Ia juga mengatakan bahwa Dewan Kolonel gagal jika bentuk polesan Puan Maharani adalah video tersebut.
"Puan Maharani ada apa? katanya pingin jadi presiden kenapa tidak ada ketulusan sama sekali di wajahnya, mohon maaf terkesan judes," imbuhnya.
Rudi S Kamri juga menyebutkan bahwa Puan adalah sosok yang bukan lahir dari kalangan rakyat biasa sehingga tak merasakan susahnya jadi rakyat. Soal video tersebut Rudi mengatakan bahwa itu menjadi promosi buruk paling efektif.
"Ini jujur aja menjadi promosi buruk paling efektif bagi Puan Maharani," kata Rudi.
"Ini bisa jadi instropeksi bagi elit PDIP apa benar mau ngotot mencalonkan Puan Maharani," imbuhnya.
Penjelasan PIDP
Ketua DPP PDI-P Said Abdullah bersuara soal video Puan Maharani yang viral. Peristiwa itu terjadi belum lama ini di wilayah Jawa Barat.
Said Abdullah mengatakan bahwa raut wajah puan yang cemberut lantaran walprinya yang tidak menjalankan tugasnya dengan benar. Sedianya, kata dia, seorang walpri tidak membagikan kaus karena hal itu merupakan tugas elite parpol.
"Mbak Puan kaget, 'Lho, kok kamu yang megang kaus?' Mbak Puan itu nanya, bukan marah. 'Kok kamu yang pegang kaus? Kan seharusnya bukan kamu. Kamu menjaga tugas'," ujar Said saat ditemui Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
"Walpri kan enggak boleh bagi-bagi kaus. Ya dong. 'Kamu kenapa (megang kaus)?' Kaget Mbak Puan, gitu lho," sambungnya. Di samping itu, ia menambahkan, sambutan masyarakat di luar prediksi Puan dan tim.
"Mbak Puan itu sangat familiar, sangat humble kalau ketemu sama masyarakat. Kalau Mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya Mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira Mbak Puan turun ke bawah," jelasnya.
Ia mengatakan, Puan selalu ingin turun ke bawah untuk tahu apa yang sesungguhnya diinginkan oleh masyarakat.
"Kita ini kalau mau berpikir sehat, apa iya turun ke masyarakat tiba-tiba marah-marah, muka ditekuk, apa iya? Kan sia-sia turun, dan itu bukan tipikal Mbak Puan," imbuh Said.
Profil Puan Maharani
Perempuan bernama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi, ini diketahui adalah seorang politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2019–2024.
Ia adalah anak dari Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri dengan pasangannya almarhum Taufik Kiemas.