Perbandingan Harta Kekayaan Presiden RI, dari Soekarno Sampai Gus Dur

Kekayaan mereka pun berbeda-beda. Lalu siapa yang paling kaya diantaranya? Mari kita simak pada catatan ini.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 19 September 2022 | 11:27 WIB
Perbandingan Harta Kekayaan Presiden RI, dari Soekarno Sampai Gus Dur
Presiden Soekarno [Foto tangkapan layar Instagram @Soekarno_presidenku]

SuaraBali.id - Seorang pejabat negara selalu diidentikkan dengan punya banyak kekayaan. Hal itu pun selalu menjadi sorotan masyarakat terkait berapa banyak kekayaannya.

Tak terkecuali seorang presiden di Republik Indonesia. Sejak kemerdekaan pada 1945, RI telah dipimpin oleh tujuh presiden, mulai dari Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Joko Widodo dengan karakter kepemimpinan dan masa jabatan yang berbeda.

Kekayaan mereka pun berbeda-beda. Lalu siapa yang paling kaya diantaranya? Mari kita simak pada catatan ini.

1. Soekarno

Kendati tak diketahui secara pasti seberapa besar harta kekayaan dari Presiden pertama RI tersebut. Namun berdasarkan sebuah koran Austria Kronen Zeitung edisi 17 dan 19 Desember. Di tahun yang sama koran Kronen Zeitung pernah menyebut data kekayaan Soekarno sebesar US$ 180 miliar yang tersimpan di sebuah bunker di Union Bank of Switzerland (UBS).

Adapun, koran Kronen Zeitung termasuk salah satu koran tertua di Austria. Mereka terbit sejak 2 Januari 1900.

2. Soeharto

The United States Treasury mendeteksi adanya perpindahan uang dalam jumlah besar mencapai US$ 9 miliar ke bank di Austria pada tahun 1998 setelah Soeharto lengser. Uang tersebut merupakan milik Presiden kedua itu.

Namun banyak yang yakin angka itu hanya sebagian dari harta yang dimiliki Soeharto selama masa jabatannya selama masa periode 1966-1998.

Sementara, sebuah lembaga keuangan internasional, Time Warner Inc seperti menyebut, harta Soeharto mencapai sekitar US$ 15 miliar termasuk US$ 9 miliar yang ditransfer dari bank di Swiss ke bank di Austria.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak