Bertambah Lagi, Korban Pencabulan Calon Pendeta di Alor Jadi 14 Anak

Penyidik unit PPA Satreskrim Polres Alor sudah memeriksa para korban dan orang tuanya.

Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 16 September 2022 | 08:45 WIB
Bertambah Lagi, Korban Pencabulan Calon Pendeta di Alor Jadi 14 Anak
Ilustrasi pencabulan - siapa anak kiai jombang (Adobe stock)

SuaraBali.id - Korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh calon pendeta di di Kabupaten Alor, NTT berinisial SAS, kembali bertambah. Terbaru ada dua orang yang mengaku mendapat pelecehan seksual dari terduga pelaku.

Sehingga saat ini total korban menjadi 14 orang. Dari 14 korban ini, ada 10 korban anak dibawah umur dan 4 korban yang sudah dewasa. Mereka korban pencabulan, persetubuhan dan UU ITE.

“Ada dua lagi korban (pencabulan) usia dewasa yang melapor ke Polres Alor pada Rabu kemarin,” ujar Kapolres Alor, AKBP Ari Satmoko, SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Alor, Iptu Yames Jems Mbau, S.Sos saat ditemui di Kupang, Kamis (15/9/2022) sebagaimana diwaratakan Digtara.com – jaringan suara.com.

“10 anak di bawah umur dan 4 korban rata-rata berusia 19 tahun,” tandasnya.

Penyidik unit PPA Satreskrim Polres Alor sudah memeriksa para korban dan orang tuanya.

“Ada korban yang jadi saksi untuk korban lainnya,” ujarnya.

Saat ini sejumlah korban sudah menjalankan visum di rumah sakit dan sudah memberikan keterangan terkait kasus ini.

Ditanya apakah ada akibat yang dialami para korban yang disetubuhi pelaku SAS, Kapolres didampingi Kasat Reskrim menyatakan belum ada akibat langsung dari kejadian ini.

Akibat seperti korban hamil sampai saat ini belum ada,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, SAS (35), oknum vicaris yang pernah bertugas di Kabupaten Alor, NTT dilaporkan ke polisi di Polres Alor atas kasus pencabulan dan persetubuhan anak di bawah umur.

Namun ada pula sejumlah remaja perempuan yang direkam dan difoto dalam posisi bugil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak