Peran Penting Penyelamat di Pantai Kuta, Awasi Wisatawan Hingga Ritual Nganyut Abu Mayat

Kompetensi Bahasa Inggris menjadi hal yang wajib dikuasai juga, terlebih banyak wisatawan asing yang menjadi pengunjung.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Peran Penting Penyelamat di Pantai Kuta, Awasi Wisatawan Hingga Ritual Nganyut Abu Mayat
Penjaga Pantai Kuta yang tergabung dalam Balawista Kabupaten Badung sedang menjalankan tugasnya, Jumat (19/8/2022) [Suara.com / Putu Yonata Udawananda]

SuaraBali.id - Penyelamat pantai menjadi sosok yang vital dalam menjaga keamanan setiap pantai, pasalnya tak jarang terdapat kasus pengunjung yang tenggelam yang harus segera mendapatkan pertolongan. Seperti di Pantai Kuta, Badung, Bali yang setiap harinya selalu ramai dikunjungi wisatawan, penyelamat pantai selalu bersiaga di bibir pantai.

Wayan (29) adalah salah satu penyelamat Pantai Kuta yang tergabung dalam Balawista Kabupaten Badung. Ia setiap harinya ditugaskan untuk berjaga di Pantai Kuta, meski penugasannya terbagi menjadi 2 shift setiap harinya.

“Kalau tugas biasanya dibagi jadi 2 shift. Shift pagi dari jam 7 pagi sampai 12 siang, terus jam 2 siang sampai sunset,” ujarnya saat ditemui di pinggir Pantai Kuta, Jumat (19/8/2022).

Pria yang hanya ingin dipanggil nama depannya saja ini menyatakan bahwa tidak ada syarat fisik khusus untuk mengikuti tahap seleksi menjadi penyelamat pantai. Namun, tahapan seleksi yang dilalui memang sudah mencakup semua kompetensi untuk menjadi penyelamat pantai.

Baca Juga:Kisah Penjaja Gelang Pantai Kuta, 40 Tahun Berjualan Dijuluki Judy Dan Kaori-chan

“Kalau seleksinya selama sepuluh hari. Itu awalnya dapat tes tulis, kemudian interview tatap muka, dan terakhir tes untuk berenang 400 meter di pantai,” tuturnya.

Wayan juga menambahkan bahwa kompetensi Bahasa Inggris menjadi hal yang wajib dikuasai juga, terlebih banyak wisatawan asing yang menjadi pengunjung.

Pria yang memang sejak dulu berkeinginan menjadi penyelamat pantai ini mengatakan bahwa tugas utamanya memang untuk mengawasi jika ada pengunjung yang tenggelam.

Namun, terkadang juga ada penugasan untuk membantu mengawasi prosesi nganyut (upacara pelepasan abu pembakaran mayat dalam tradisi Hindu Bali).

“Utamanya memang untuk menjaga kalau ada yang tenggelam. Tapi kadang bisa diminta bantuan untuk mengawasi kalau ada nganyut,” tuturnya.

Baca Juga:Profil Putri Candrawathi, Dokter Gigi Keturunan Bali yang Dinikahi Ferdy Sambo

Pria yang sudah 5 tahun menjadi penyelamat pantai ini mengaku kerap menemui pengunjung yang melanggar aturan keamanan pantai.

“Ya sering, banyak yang bandel. Kita kan sudah ada menetapkan batas-batas (untuk berenang), tapi banyak yang melanggar,” tuturnya.

Walaupun menjalani pekerjaan dengan risiko yang tinggi saat bertugas, ia dan keluarganya juga tidak merasa khawatir terhadap tugasnya.

Terlebih, menjadi penyelamat pantai adalah pekerjaan yang ia senangi dan pantai seperti sudah menjadi rumah kedua baginya.

Kontributor Bali : Putu Yonata Udawananda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini