Dosen Institut Seni Indonesia Denpasar: Pemuliaan Air Jadi Orientasi Utama Arsitektur Bali

Dalam sistem pengukuran pada arsitektur rumah Bali Madya, posisi tertinggi ditempati Bale Meten

Muhammad Yunus
Minggu, 03 Juli 2022 | 17:11 WIB
Dosen Institut Seni Indonesia Denpasar: Pemuliaan Air Jadi Orientasi Utama Arsitektur Bali
Upacara Ngaben di rumah Adat Bali

Persamaannya, antara lain mengacu kepada sukat/sikut, yang bersumber pada lontar yang sama, memperhatikan hulu teben, membagi bangunan rumah seolah-olah diidentikkan dengan bhuwana alit (tubuh manusia).

"Selanjutnya menyatukan rumah dengan bhuwana agung (alam semesta) dalam bentuk pemberian ruang yang wajar bagi sirkulasi udara (angin) dan saluran air seperti orong-orong, cacapan, natah, telabah dan blungbang.

Sedangkan terkait konsep hulu teben, hulu merupakan tempat suci atau yang disucikan dan sumber air, sedangkan teben yang berada pada posisi relatif rendah/lebah, seperti pada umumnya arah selatan dan barat yang fungsinya untuk penyaluran limbah.

Namun, ujar Pradnya, belakangan hal yang menjadi prinsip para tetua dalam arsitektur Bali mulai bergeser.

Baca Juga:Kiky Saputri Perkenalkan Pacar Baru, Ia Sebut Mirip Dua Sosok Ini, Siapa?

Ia mengemukakan penyebabnya, antara lain para undagi (arsitek tradisional Bali) semakin terpinggirkan atau tidak lagi memiliki otoritas penuh (guru loka) dalam membangun rumah.

Selain itu, pemilik rumah kebanyakan mengabaikan tata cara dan tata kelola yang dikenal dengan umah tis (rumah sejuk/teduh). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini