SuaraBali.id - Kuliner malam nasi jinggo sambal pedas di lingkungan Ketapang, Kelurahan Lelateng, kecamatan Negara, Jembrana, Bali kerap kali jadi incara para penggemar kuliner malam.
Nasi jinggo Loloan terkenal dengan khas sambal yang pedas dapat menjadi rekomendasi.
Tak hanya murah meriah, kelezatannya tiada bandingnya. Pedagang nasi jinggo sambal pedas, Reni Anisa (34) mengatakan awalnya berjualan di senggol malam hari.
Namun, akibat Pandemi Covid-19 ia kini lebih memilih berjualan di depan rumah.
Baca Juga:Kondisi Terkini Holywings Beach Fest Bali, Proyek Dikebut Untuk Rencana Buka Bulan Depan
Akan tetapi ternyata berjualan di depan rumah pun tetap laris dibeli. Karena ia tetap mewarisi resep bumbu pedas nasi jinggo khas Loloan.
"Untuk masak setiap hari butuh beras sampai 5 kg, daging ayam 2 kg, telur 1 krat, mie dan tahu serta yang paling dinikmati sambal dengan kuah soto. Harga nasi jinggo Rp5 ribu sambil menikmati malam dengan segelas teh hangat," ujarnya.
Sehari berjualan, ia rata-rata mendapatkan hasil Rp500 ribu dari 100 bungkus yang sudah habis dibeli. Ia mulai berjualan dari jam 16.00 hingga 24.00 WITA.
Masakan khas nasi jinggo Loloan dengan sambal pedas merupakan kuliner malam yang diburu. Yang membedakannya nasi jinggo lainnya adalah adanya kuah soto.
"Harga Rp5 ribu, pas di kantong. Suka dukanya hanya ketika musim penghujan, pembeli pada menepi di pinggir jalan atau lebih memilih makan dibawa pulang," tutupnya.
Baca Juga:PAN Bali Usulkan 6 Nama Capres di Pemilu 2024, Ada Ganjar Pranowo dan Erick Thohir