Ia bersyukur sampai saat ini dikandang belum ada sapi-sapi yang sakit. Ketika awal merebaknya virus PMK, kandang-kandang langsung disemprot dan lebih memperhatikam kebersihan kandang dan pakan yang diberikan.
"Alhamdulillah di kandang ini gak ada yang kena," ujarnya.
Saat dinyatakan Lombok Timur positif PMK, kata Haerudin kandang-kandang sapi disemprot dengan cairan disinfektan dan memperhatikan kebersihan kandang, melarang warga untuk masuk masuk kandang secara sembarangan.
"Kandang udah disemprot. Peternak yang keluar masuk kami perhatikan," katanya.
Baca Juga:Pemkab Agam Bentuk Tim Cegah PMK
Meskipun pasar hewan ditutup tiga pekan, Haerudin mengaku tidak masalah. Sebab selama tiga minggu ia bersama para peternak lainnya dapat memperhatikan pola makan ternak dan fokus untuk kesehatan-kesehatan ternak lainnya.
"Katanya sih ditutup tiga minggu, ya gak apa apa namanya juga penyakit," pungkasnya.
Kontributor: Toni Hermawan