Angkatan Kerja di Bali Meningkat, Pengangguran Berkurang 0,58 Persen

Pada Februari 2022, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2,55 juta orang, meningkat 125,77 ribu orang dibandingkan kondisi Februari 2021.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 10 Mei 2022 | 16:09 WIB
Angkatan Kerja di Bali Meningkat, Pengangguran Berkurang 0,58 Persen
Ilustrasi. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Pada tahun 2022 angkatan kerja di Bali mulai meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali pada periode yang sama, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami kenaikan sebesar 3,43 persen poin menjadi 77,14% pada Februari 2022.

Jumlah angkatan kerja di Bali pada Februari 2022 tercatat sebanyak 2,68 juta orang, meningkat 116,41 ribu orang dibandingkan Februari 2021. 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2022 sebesar 4,84%, turun 0,58 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021. Namun TPT tersebut  masih cukup tinggi jika dibandingkan TPT Bali sebelum pandemi Covid-19 pada Februari 2020 yang tercatat sebesar 1,25%.

Pada Februari  2022, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 2,55 juta orang,  meningkat 125,77 ribu orang dibandingkan kondisi Februari 2021. 

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar dibandingkan dengan Februari 2021 adalah Sektor Industri Pengolahan (2,76  persen poin).

Sementara sektor yang  mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Transportasi   dan Pergudangan (-1,54 persen poin).? Sebanyak 1,5 juta orang (58,89%) bekerja pada kegiatan informal, meningkat 2,82 persen poin dibanding Februari 2021.

Dibandingkan dengan Februari 2021, persentase setengah penganggur naik sebesar  0,89 persen poin, sementara persentase pekerja paruh waktu turun sebesar 5,96 persen poin.

Terdapat 405,55 ribu orang (11,66%) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19    di Provinsi Bali. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (35,81 ribu orang),

Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (27,57  ribu  orang).

Sementara tidak bekerja karena COVID-19 (24,30 ribu orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 (317,87 ribu orang).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak