Penjelasan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Singaraja Bali yang Belasan Gurunya Positif Covid-19

Awalnya, pihak sekolah menerima laporan salah satu siswa di kelas VIII yang positif Covid-19.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 01 Februari 2022 | 15:14 WIB
Penjelasan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Singaraja Bali yang Belasan Gurunya Positif Covid-19
ILUSTRASI - Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada seorang anak. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBali.id - Belasan guru dan satpam di SMP Negeri 3 Singaraja, Bali terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini menunjukkan adanya lonjakan kasus baru di lingkungan sekolah.

Di sekolah tersebut, terdapat 13 orang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) yang terpapar Covid-19. Pihak sekolah pun menjelaskan apa yang terjadi di lingkungan sekolahnya.

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Singaraja, I Gede Sumatra Jaya menyampaikan, belasan GTK yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut terdiri dari 9 orang guru, 2 orang pegawai Tata Usaha (TU), 1 orang petugas kebersihan, dan 1 orang satpam.

Mereka dinyatakan positif Covid-19 setelah digelar tes antigen pada Jumat (28/1/2022) lalu. Awalnya, pihak sekolah menerima laporan salah satu siswa di kelas VIII yang positif Covid-19.

Setelah itu sebanyak 30 siswa di kelas dan 12 GTK kemudian dirapid tes. Hasilnya, 4 orang guru dan 1 orang satpam positif Covid-19.

"Kami lapor ke Puskesmas dan Dinas Pendidikan, kemudian minta untuk ditracing semua. Hari Jumat lalu, seluruh GTK di sekolah sebanyak 58 dirapid antigen. Dan ditemukan lagi 8 orang GTK yang positif. Sehingga total ada 13," katanya dikonfirmasi Selasa (1/2/2022).

Menurut Sumatra, 2 siswa SMP Negeri 3 Singaraja yang positif Covid-19 masing-masing di kelas VII dan VIII.

"Setelah ditracing, untuk seluruh siswa hasilnya negatif semua. Mudah-mudahan tidak bertambah," imbuhnya.

Setelah ditemukannya GTK dan siswa positif Covid-19, pihaknya berencana menjalankan PTM 50 persen.

"Karena 9 guru yang positif itu bisa kami back-up dengan guru lainnya. Dan penyebarannya tidak menumpuk pada 1 kelas saja. PTM tidak dihentikan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya ditemukan indikasi penularan wabah Covid-19 di lingkungan sekolah. Di mana, terdapat 33 murid serta 19 guru, dari 9 sekolah di Buleleng yang positif terpapar Covid-19.

Klaster baru penyebaran Covid-19 tersebut kebanyakan ditemukan di sekolah di wilayah perkotaan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan, puluhan murid dan belasan guru yang terkonfirmasi Covid-19 seluruhnya tengah menjalani isolasi di tempat terpusat.

Di 8 sekolah lainnya hanya dilakukan penutupan di kelas yang terdapat kasus Covid-19.

"Di sekolah yang kasus terkonfirmasi di bawah 5 persen tetap PTM. Hanya kelas yang terdapat kasus terkonfirmasi saja yang ditutup," jelasnya.

Astika pun mengimbau kepada seluruh guru dan murid di Buleleng agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Prokes diterapkan saat berada di sekolah, maupun di luar sekolah.

"Meski telah menerapkan PTM, tetap ada batasan. Tidak boleh berkerumun, tetap jaga jarak tempat duduk dan menggunakan masker. Prokes jangan sampai longgar, agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir," tutup dia.

Di sisi lain, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan menambahkan, melonjaknya kasus terkonfirmasi belakangan ini, diduga terjadi akibat penyebaran varian Omicron.

Namun, Satgas hingga saat ini belum dapat memastikan apakah varian tersebut telah masuk atau belum ke Buleleng, mengingat puluhan sampel yang dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI belum diterima.

"Kalau dilihat dari ciri-cirinya dan dari segi penyebarannya yang begitu cepat, diduga akibat Omicron. Pasien sebagian besar bergejala ringan. Namun kami belum bisa memastikan, karen hasil lab dari Balitbangkes belum kami terima," jelasnya.

Untuk seluruh siswa dan guru yang positif Covid-19 tengah menjalani isolasi di tempat terpusat. Selain itu Dinas Kesehatan Buleleng juga hingga saat ini terus melakukan tracing di sekolah-sekolah yang terdapat kasus terkonfirmasi.

"Data kemarin memang ada 33 murid dan 19 GTK yang positif. Kami terus lakukan tracing di sekolah-sekolah itu masih dilakukan, hasilnya belum kami terima," ucapnya.

Kontributor : Ahmad

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak