Penjelasan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Singaraja Bali yang Belasan Gurunya Positif Covid-19

Awalnya, pihak sekolah menerima laporan salah satu siswa di kelas VIII yang positif Covid-19.

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 01 Februari 2022 | 15:14 WIB
Penjelasan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Singaraja Bali yang Belasan Gurunya Positif Covid-19
ILUSTRASI - Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada seorang anak. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sebagaimana diberitakan sebelumnya ditemukan indikasi penularan wabah Covid-19 di lingkungan sekolah. Di mana, terdapat 33 murid serta 19 guru, dari 9 sekolah di Buleleng yang positif terpapar Covid-19.

Klaster baru penyebaran Covid-19 tersebut kebanyakan ditemukan di sekolah di wilayah perkotaan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Made Astika mengatakan, puluhan murid dan belasan guru yang terkonfirmasi Covid-19 seluruhnya tengah menjalani isolasi di tempat terpusat.

Di 8 sekolah lainnya hanya dilakukan penutupan di kelas yang terdapat kasus Covid-19.

"Di sekolah yang kasus terkonfirmasi di bawah 5 persen tetap PTM. Hanya kelas yang terdapat kasus terkonfirmasi saja yang ditutup," jelasnya.

Astika pun mengimbau kepada seluruh guru dan murid di Buleleng agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Prokes diterapkan saat berada di sekolah, maupun di luar sekolah.

"Meski telah menerapkan PTM, tetap ada batasan. Tidak boleh berkerumun, tetap jaga jarak tempat duduk dan menggunakan masker. Prokes jangan sampai longgar, agar penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir," tutup dia.

Di sisi lain, Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan menambahkan, melonjaknya kasus terkonfirmasi belakangan ini, diduga terjadi akibat penyebaran varian Omicron.

Namun, Satgas hingga saat ini belum dapat memastikan apakah varian tersebut telah masuk atau belum ke Buleleng, mengingat puluhan sampel yang dikirim ke Balitbangkes Kemenkes RI belum diterima.

"Kalau dilihat dari ciri-cirinya dan dari segi penyebarannya yang begitu cepat, diduga akibat Omicron. Pasien sebagian besar bergejala ringan. Namun kami belum bisa memastikan, karen hasil lab dari Balitbangkes belum kami terima," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak