Hujan di Bali Sangat Lebat Hingga Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG

Selain itu terdapat pola konvergensi angin di wilayah Bali dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan penumpukan massa udara

Eviera Paramita Sandi
Selasa, 07 Desember 2021 | 09:04 WIB
Hujan di Bali Sangat Lebat Hingga Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG
Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

SuaraBali.id - Sejak kemarin sebagian wilayah Bali diguyur hujan dengan kategori sangat lebat hingga ekstrem pada Minggu (5/12/2021) hingga dini hari, Senin (6/12/2021). Hujan dan badai ini pun mengakibatkan berbagai bencana lain seperti tanah longsor hingga banjir.

Beberapa wilayah dilaporkan mengalami banjir terutama Denpasar dan Badung. Hujan yang terjadi 2 hari belakangan pun dikategorikan sangat ekstrem.

Jika dilihat berdasarkan data pos hujan di seluruh wilayah Bali, terdapat 28 titik pos dengan curah hujan di atas 100 mm/hari.  Misalnya, di stasiun Meteorologi Ngurah Rai yaitu, 177.4 mm/hari, Stasiun Geofisika Sanglah 187.5 mm/hari, Pos Balai III 188.2 mm/hari dan Pos Celuk, Sukawati 226.0 mm/hari Curah hujan > 150 mm/hari.

Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12/2021).   ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Warga berjalan menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

"Hujan ekstrem di wilayah Bali disebabkan oleh faktor meteorologis seperti, sebagian besar wilayah Bali memasuki musim hujan. Indeks ENSO di NINO 3.4 adalah -0.52. Faktor ini secara signifikan meningkatkan potensi hujan di Indonesia," jelas Prakirawan Cuaca Balai Besar Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III, Diana Hikmah, Senin,(6/12/2021) di Badung seperti diwartakan beritabali.com- jaringan suara.com.

Baca Juga:Cuaca Buruk, 4 Pesawat Tujuan Bali Gagal Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Selain itu terdapat pola konvergensi angin di wilayah Bali dan sekitarnya. Hal tersebut menyebabkan penumpukan massa udara dan mendukung pertumbuhan awan - awan hujan di wilayah Bali.

Kemudian, massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan  200 mb (12.000 m), Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 29 - 30°C.

Suhu muka laut yang hangat dapat meningkatkan potensi penguapan (penambahan massa uap air) di wilayah Bali. Terakhir, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di wilayah Jawa – Bali sehingga mampu meningkatkan aktivitas konvektif di wilayah tersebut.

Warga menaiki kasur angin untuk menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Warga menaiki kasur angin untuk menerobos banjir yang menggenangi kawasan Legian, Kuta, Badung, Bali, Senin (6/12/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Adapun dampak ditimbulkan berdasarkan informasi sementara, terjadi Banjir di sebagian besar wilayah Denpasar, Badung, Gianyar dan di daerah Karangasem, Longsor di wilayah Rendang dan Selat – Karangasem, Denpasar utara, Pohon tumbang di Denpasar, Gianyar, Karangasem dan di daerah Buleleng.

Adapun perkiraan cuaca di Desember 2021 masih berpotensi hujan ringan lebat di sebagian besar wilayah Bali pada sore – malam hari.

"7 sampai 8 Desember 2021 secara umum berawan, dan berpotensi hujan ringan – sedang di wilayah Bali bagian utara," cetusnya.

Ia mengimbau masyarakat, agar selalu memperhatikan Informasi BMKG khususnya peringatan dini cuaca atau iklim ekstrem.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini