Update Kasus Pengeroyokan dan Penebasan di Kuta, Polisi Kesulitan Akibat CCTV Tak Jelas

Diterangkannya, dari hasil pengecekan rekaman CCTV ada sekitar 6 sampai 7 orang pelakunya. Namun hal ini masih didalami.

Eviera Paramita Sandi
Rabu, 03 November 2021 | 20:24 WIB
Update Kasus Pengeroyokan dan Penebasan di Kuta, Polisi Kesulitan Akibat CCTV Tak Jelas
Rilis Polresta Denpasar, (2/10/2021), Foto : Istimewa

SuaraBali.id - Kelanjutan dugaan kasus pengeroyokan dan penebasan sadis terhadap pengendara motor di Kuta, Badung, Bali masih diselidiki polisi. Namun demikian polisi mengungkap beberapa kesulitan yang dialami pihaknya, diantaranya saksi yang minim hingga gambar CCTV tak jelas.

Sedangkan korban (pemotor) I Putu Hendra Prayoga Susila (22) hingga saat ini masih diselidiki tim gabungan Polsek Kuta dan Polresta Denpasar.

Menurut dugaan polisi, motif dari peristiwa sadis di lokasi terkenal wilayah Kuta ini karena para pelaku mengonsumsi minuman keras dan tersinggung melihat keberadaan korban yang mengendarai motor bersama temanya Wayan F.

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami kasus penebasan di Kuta dengan menggali sejumlah informasi saksi-saksi, olah TKP, termasuk pemeriksaan kamera CCTV.

"Masih dikembangkan. Kami sudah periksa 6 saksi," ujar Kombes Jansen saat ditemui di Kantor BNNP Bali, Rabu 3 November 2021 seperti diwartakan beritabali.com - Jaringan Suara.com.

Diterangkannya, dari hasil pengecekan rekaman CCTV ada sekitar 6 sampai 7 orang pelakunya. Namun hal ini masih didalami.

"Ada sekitar 7 pelakunya," beber mantan Wakapolres Badung ini.

Ditanya faktor kesulitan penyelidikan di lapangan, perwira melati tiga di pundak itu menegaskan kesulitannya terletak pada minimnya saksi-saksi yang melihat langsung kejadian.

Selain itu, situasi TKP terjadi pada malam hari sehingga CCTV tidak begitu terlihat jelas.

"Kesulitannya seperti itu, tapi tetap akan kita upayakan mengungkapnya," ujarnya.

Kombes Jansen kembali menjelaskan saat ini kondisi korban sudah sembuh. Korban mengalami penebasan dia bagian kepala belakang.

"Korban sudah mulai sembuh, ada dua jahitan dibelakang kepala dalam dan luar," sebutnya.

Soal motif penebasan, mantan Wadireskrimsus Polda Papua Barat itu mengatakan berdasarkan hasil rekaman CCTV, penebasan diduga terjadi akibat spontanitas.

"Kejadian spontan dan faktor pengaruh minuman keras. Pelaku diduga 6 sampai 7 orang," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus penebasan ini menimpa korbannya Putu Hendra Prayoga Susila. Korban bersama temannya Wayan F mengendarai sepeda motor melintas di seputaran Jalan Majapahit Kuta, pada Minggu, 31 Oktober 2021 sekitar pukul 02.10 WITA.

Setelah mengisi bensin di SPBU Gelael korban pulang ke rumahnya di seputaran Banjar Dharma Semadi Kuta.

Ketika melintas di Jalan Mataram menuju Jalan Majapahit Kuta, mereka berpapasan dengan gerombolan pemotor. Namun ketika berbelok menuju arah Jalan Majapahit Kuta, gerombolan pemotor itu mengejar.

Lantaran takut, korban tancap gas hingga menuju di Balai Banjar Temacun Kuta. Keduanya dihadang di depan balai banjar tersebut.  

Tidak hanya dipukul dengan tangan kosong, korban ditebas dengan celurit milik pelaku sehingga mengenai bagian kepala belakang.

Sedangkan rekan korban Wayan F asal Cemagi, Mengwi berhasil kabur dan meninggalkan sepeda motor di TKP. Melihat korbannya bersimbah darah, para pelaku kabur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini