Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah yang berbunyi:
”Rasulullah bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud no.1442 CD, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).
4. Membiarkan istri menafkahi suami dan memimpin suami
Ada suami yang hidup dengan ditanggung isterinya yang bekerja siang-malam. Padahal si suami tidak punya alasan atau udzur syar’i yang membolehkannya untuk tidak bekerja.
Baca Juga:Dosa Pelaku Bunuh Diri dalam Islam dan Hadits, Apakah Akan Kekal di Neraka?
Hal ini sama saja dengan tidak menunaikan kewajibannya kepada istri. Selain itu, suami diberikan kedudukan oleh Allah sebagai pemimpin keluarga, sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 34)
5. Membenci istri
Istri adalah partner hidup seorang suami. Dengannya suami akan mengarungi perjalanan hidup yang panjang. Jika suami membenci istrinya, bukan tak mungkin mereka akan menghadapi kegagalan.
Karena teman hidupnya tak lagi mendapatkan kepercayaan. Sehingga akan merusaak hubungan itu sendiri.
Baca Juga:Habib Reza Ancam Pemaksa HRS ke Neraka, Eko Kuntadhi: Satpam Pintu Neraka
Rasulullah telah mengingatkan kepada suami untuk tak membenci istrinya, apalagi jika istri adalah seorang yang beriman, sebagaimana bunyi hadis berikut:
“Janganlah seorang suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).
6. Enggan membantu istri melakukan pekerjaan rumah
Tidak sedikit suami yang enggan membantu pekerjaan di rumah, karena merasa sudah lelah bekerja. Selain itu, biasanya mereka berpandangan bahwa istri-lah yang menanggung beban pekerjaan rumah.
Padahal Rasulullah memberi teladan dengan giat membantu istrinya dalam persoalan rumah sekalipun.
“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan istrinya dan jika datang waktu salat, maka beliau pun keluar untuk salat,” (H.R. Bukhari).