SuaraBali.id - Arus kedatangan penumpang melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menunjukkan grafik meningkat di masa libur panjang atau long weekend akhir Oktober.
Peningkatan itu sudah menyentuh angka 6305 penumpang yang tiba melalui pintu kedatangan domestik Bandara Ngurah Rai.
"Data terbaru yang sudah masuk itu kemarin tanggal 27 Oktober sudah ada 6305 kedatangan. Itu sudah naik sekitar 50 persen jika kita bandingkan dengan 21 Oktober lalu yang masih 3798 kedatangan melalui pintu domestik," kata Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Andanina Dyah Permata Megasari saat dikonfirmasi, Rabu (28/10/2020).
Mega sapaan akrabnya, menuturkan, peningkatan penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus menunjukkan grafik meningkat sejak 21 Oktober lalu. Rinciannya 21 Oktober ada 3798 kedatangan, 22 Oktober ada 3732, 23 Oktober ada 5137, 24 Oktober ada 4651, 25 Oktober ada 4980, 26 Oktober ada 5047, dan 27 Oktober ada 6305 kedatangan.
Baca Juga:Libur Panjang, Ridwan Kamil Sarankan Warga Berlibur di Rumah
"Jadi kalau kita perhatikan, angkanya terus meningkat. Jadi nanti kalau yang untuk hari ini kita lihat, apakah akan ada peningkatan lagi, atau sudah kemarin puncaknya kan kita tidak tahu. Datanya baru keluar nanti malam saat kami rekap," ujarnya.
Meningkatnya jumlah penumpang diyakini akan mendongkrak okupansi hotel di Bali selama long weekend.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menyampaikan jika angka kedatangan terus meningkat, okupansi hotel bisa menyentuh angka 10-11%.
"Kami berharap angkanya bisa terus naik sampai 10.000 kedatangan selama weekend ini, dengan angka itu barangkali bisa mendongkrak okupansi hotel sampai 10-11%," jelas Rai.
Apalagi, kata dia, di Bali sendiri ada 146 ribu kamar hotel yang tersedia, jika satu kamar hotel dihuni oleh dua orang dengan jumlah rata-rata kedatangan wisatawan 6.000 orang, artinya hanya akan ada 3.000 kamar hotel yang diperlukan.
Baca Juga:Mahasiswa Demo UU Cipta Kerja di Libur Panjang Cuti Bersama
"3.000 kamar hotel terus kita bandingkan 146 ribu kamar hotel yang kita punya, itu kan jauh sekali. Makanya kami berharap angkanya terus meningkat agar okupansi juga meningkat," tuturnya.
Kontributor : Ach Fawaidi