SuaraBali.id - Demo tolak Undang-undang Cipta Kerja di Bali sempat diwarnai kejadian menggelitik. Seorang pelajar SMK diamankan polisi gara-gara poster awas tukang kawal joging.
Aksi bawa poster awas ada tukang kawal joging itu terjadi Kamis (22/10/2020). Siswa SMK ini mengikuti aksi demo Aliansi Bali Tidak Diam.
Kapolresta Denpasar Komisaris Besar Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, alasan keduanya diamankan karena membawa poster yang tidak terkait isu aksi.
"Kami amankan dan kami ambil posternya, karena tidak nyambung dengan tema demo," kata Jansen.
Baca Juga:Saksi Pengrusakan Kantor NasDem: Kami Sudah Matikan Lampu, Tetap Dirusak
Jansen menuturkan, siswa SMK diamankan sementara. Setelah itu dipulangkan dan diserahkan kepada orang tua bersangkutan.
"Ya orang tua dan dinas pendidikan sudah dihubungi. Posternya kurang pas, tak ada kaitan dengan aksi," kata dia.
Ia mengatakan, sempat mempertanyakan tulisan pada poster tersebut kepada pelajar SMK. Namun, kata Jansen, pelajar SMK itu tidak bisa menjelaskan maksud tulisan tersebut.
Kawal orang kaya jogging
Sebelumnya, viral di media sosial pria yang diduga mirip terdakwa kasus narkoba, Richard Muljadi joging di Bali dikawal polisi.
Baca Juga:Bikin Geger, Provokator Ajakan Penjarahan di Bali Belum Ditemukan
Video itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter @ghanieierfan pada Jumat (16/10). Kendati begitu, dalam video tersebut tertulis waktu diambilnya rekaman yakni pada Kamis (15/10) sekira pukul 09.00 hingga 09.34 waktu setempat.
Dalam video tersebut tampak seorang pria bertopi putih dan berkacamata hitam berlari dengan seekor anjing dan beberapa rekannya dengan mendapat pengawalan dari sebuah mobil PJR.
"Hidup sehat, kami hidup sehat, ini hari apa? Mantap hari Jumat, hari olah raga nasional," ucap pria tersebut.
Di belakang mereka ada pula mobil mewah berwarna putih yang turut membuntutinya.
Video tersebut menuai perhatian publik. Sebagian warganet memberikan kritikan tajam terkait rekaman itu lantaran dianggap berlebihan.
"Ada dua pesan di situ, 1 kalau gue punya duit maka apapun bisa gue lakukan. 2, kalau gue punya duit maka etika, kewibawaan dan akal waras pun bisa gue beli hingga semuanya bisa masuk akal versi gue aja ya. Wani piro?" komentar @Toejoe******.
"Entahlah apa karena au yang miskin harta atau bangsa ini yang sudah mulai hilang moralnya," komentar @heruah****.
Selain menuai kritik dari warganet, anggota DPR RI Fadli Zon pun turut menyoroti video tersebut. Fadli Zon membandingkan perlakuan aparat kepolisian dengan sejumlah tokoh yang dianggap berbeda pendapat dengan pemerintah.
Dalam kicauannya, Fadli Zon pun 'menyentil' Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis perihal perbedaan perlakuan oleh aparat tersebut.
"Wow Pak Kapolri, polisi melayani siapa? Sementara tokoh-tokoh berbeda pendapat ditangkapi, ini ada yang diperlakukan istimewa," tulis Fadli sembari manautkan sebuah artikel berita soal pengawalan PJR kepada seorang pria mirip Richard Muljadi yang tengah berjoging.
Polri lantas mendalami dugaan oknum anggota Polisi Jalan Raya (PJR) yang melakukan pengawalan terhadap seorang pria mirip terpidana kasus narkotika jenis kokain Richard Muljadi tersebut
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono mengklaim, oknum anggota polisi yang melakukan pengawalan terhadap cucu dari salah satu konglomerat Indonesia, Kartini Muljadi itu telah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Bali.
"Sudah dilakukan penanganan oleh Propam Polda Bali. Sudah diperiksa," kata Awi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/10).