Kisah Orang Indonesia Berhasil 'Terobos' Masuk Australia di Tengah Pandemi

Tercatat, ia 13 kali mengajukan izin pengacualian hingga akhirnya dikabulkan.

Husna Rahmayunita
Minggu, 27 September 2020 | 07:30 WIB
Kisah Orang Indonesia Berhasil 'Terobos' Masuk Australia di Tengah Pandemi
Ilustrasi paspor. (Foto: shutterstock)

Ia lantas mengajukan izin pengecualian masuk ke Australia, meski awalnya bingung mengenai exeption (pengecualian--red) masuk ke Australia.

Sama seperti Ilman, Eveline juga melakukan sederet perjuangan yang sempat membuatnya putus asa. Terlebih, persyaratan tertulis yang diajukannya sempat ditolak beberapa kali.

"Setiap (exeption) ditolak saya nangis," kata Eveline.

Eveline dan Gary Shaw  (Koleksi pribad/ABC Australia)
Eveline dan Gary Shaw (Koleksi pribad/ABC Australia)

Perempuan yang bekerja di biro perjalanan itu kemudian memutuskan untuk memanfaatkan jasa agen lantaran dengan membayar uang senilai Rp 2,1 juta atau 200 dolar Australia.

Baca Juga:Merasa Gagal Tangani Covid-19, Lima Sosok Ini Mundur dari Jabatan Menkes

"Agen saya minta semua percakapan (dengan pasangan) dari awal sampai akhir, log (daftar rincian) panggilan video, foto barang-barang yang pernah kami berikan kepada satu sama lain," ungkapnya

Pasangannya pun tak tinggal diam. Gary meminta teman-temannya untuk mengisi Form 888, sebagai bentuk testimoni dan saksi atas hubungannya dengan Eveline.

Tak cukup sampai di situ, Eveline kemudian menyertakan surat tanda dapat bertahan hidup secara keuangan dan bukti sewa rumah pasangannya.

Ia pun tak menyangka, perjuangannya membuahkan hasil. Eveline akhirnya mendapatkan izin pengecualian untuk datang ke Australia pada awal September lalu.

"Saya sampai speechless (tidak dapat berkata-kata --red)," katanya.

Baca Juga:Dihantam Covid-19, Pengusaha Jateng Minta Pemerintah Tak Naikan UMK 2021

Kekinia, ia tengah bersiap untuk berangkat ke Australia tanggal 29 Oktober demi mewujudkan pernikahannya.

Di lain pihak, pengecualian masuk yang diberikan otoritas Australia ini mendapat protes dari sejumlah pihak. Banyak yang menuding, petugas ABF tidak konsisten menerapkan aturan seleksi pengecualian.

Namun, ABF menegaskan pedoman seleksi izin pengecualian direvisi secara teratur.

"Setiap kasus unik, dipertimbangkan berdasarkan informasi yang tersedia di aplikasi, beserta bukti pendukung yang ditambahkan. Peninjauan keputusan terus dilakukan dan dikeluarkan secara konsisten," ujar juru bicara ABF.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini